Aisyiyah Jepara Latih Kader Pemberantas TB
PWMJATENG.COM, JEPARA – Salah satu Organisasi Wanita besar di Indonesia yaitu ‘Aisyiyah mengembangkan geraknya untuk ambil bagian dalam penanggulangan penyakit menular TB. Tidak terkecuali Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Jepara, dengan merekrut dan memberikan pelatihan kader TB-HIV. Pelatihan dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada Kamis (2/12) di Rumah Makan Pondok Rasa dan pada akhir tahun 2016 beberapa waktu yang lalu di Rumah Makan Pondok Bambu dengan jumlah peserta 48 Orang.
Ketua panitia Arief mengungkapkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali kader dengan pengetahuan dan informasi mengenai penyakit TB yang selanjutnya dapat di lakukan penyuluhan dan pendampingan pengobatan ke masyarakat luas. “Penyakit TB merupakan penyakit berbahaya dan dapat menular sehingga perlu di tangani dengan serius baik pencegahan maupun pengobatannya”. Imbuhnya.
Menurut wakil supervisor TB dinas kesehatan Kabupaten Jepara Indah Fitrianingsih yang sekaligus menjadi Narasumber mengatakan bahwa Kabupaten Jepara menjadi daerah dengan pencapaian penemuan kasus TB yang rendah. Per September 2016 terdapat 446 penemuan kasus TB sementara targetnya adalah 3600 kasus. “Hal ini di karenakan minimnya informasi masyatakat tentang penyakit TB dan pengobatannya dan kurangnya temuan kasus ditingkat puskesmas”. Pungkasnya. Keberadaan kader TB lanjutnya, menjadi hal yang sangat mendukung untuk upaya penemuan dan penyembuhan kasus TB.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) jepara dan Puskesmas sebagai fasilitator dan narasumber pelatihan dan koordinasi dengan ormas Fatayat Nahdhatul Ulama (NU), Muslimat NU, Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Jepara Plus dan kader posyandu yang ada di beberapa desa.
Program ini di buka pada 10 Kecamatan yaitu Kec. Mayong, Nalumsari, Welahan, Kalinyamatam, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri dan Kedung. Diharapkan dengan pelatihan ini Kabupaten Jepara menjadi Kabupaten Sehat bebas penyakit TB-HIV. Dalam program ini kader menjalakan kerja sampai tanggal 31 Desember 2017 Sehingga pendampingan pengobatan yang dilakukan bisa sampai sembuh.
Tindak lanjut dari program ini adalah para kader yang sudah dilatih mampu melakukan pencarian dan pendampingan suspect (terduga) pasien TB, sehingga tingkat penemuan dan penyembuhan kasus ini dapat meningkat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di kabupaten Jepara. “Dengan program ini harapan untuk indonesia bebas TB tahun 2035 diharapakan dapat terwujud”. Tutup Arief dalam sambutannya. (Riza A. Novanto)