Aisyiyah Cadre Camp: Cetak Kader Dakwah Lingkungan, Sentuh Bumi hingga Pelosok Negeri
PWMJATENG.COM, Sleman – Suasana penuh semangat dan kehangatan persaudaraan mewarnai pelaksanaan Aisyiyah Cadre Camp (ACC) 2025 yang digelar pada 5–6 Juli 2025 di Bumi Perkemahan Jaka Garong, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem kaderisasi berbasis dakwah lingkungan.
Dengan mengusung tema “Membentuk Cabang dan Ranting yang Peduli Lingkungan”, ACC 2025 diikuti oleh 548 peserta dari 25 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA). Para peserta dibagi menjadi 68 regu yang berasal dari berbagai penjuru tanah air. Kegiatan ini tak hanya mempererat jaringan kader, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi lintas wilayah serta wahana pembelajaran kontekstual berbasis alam.
Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) PP ‘Aisyiyah, Aisyah, dalam sambutannya menjelaskan bahwa ACC merupakan prototipe sistem kaderisasi nasional yang akan dikembangkan hingga tingkat cabang dan ranting. “Kita ingin membangun gerakan dakwah yang riang, menyatu dengan alam, dan responsif terhadap isu lingkungan. Inilah wajah baru kaderisasi ‘Aisyiyah,” ujarnya di hadapan peserta.
ACC 2025 juga menjadi ruang perjumpaan budaya yang memperlihatkan wajah Islam yang inklusif dan menjunjung tinggi keberagaman. Ragam seni dan adat dari daerah masing-masing peserta ditampilkan dalam suasana kekeluargaan yang kuat. Hal ini memperkokoh nilai ukhuwah serta memperlihatkan kekayaan budaya sebagai bagian dari strategi dakwah.
Baca juga, One Muhammadiyah One Identity: Membumikan Brand Muhammadiyah di Semua Media Sosial
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Rizaul Haq, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap peran ‘Aisyiyah dalam membangun pendidikan karakter serta menjadi agen perubahan sosial di tengah masyarakat. “Aisyiyah harus terus menjadi pelopor nilai-nilai Islam berkemajuan,” tegas Fajar.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Ketua Biro Kesejahteraan Rakyat. Ia menilai bahwa gerakan ‘Aisyiyah telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat. Bahkan, keikutsertaan seorang peserta lansia berusia 76 tahun dari NTB dianggap sebagai simbol kuat bahwa ‘Aisyiyah adalah organisasi lintas generasi yang selalu relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam sesi capacity building, hadir Zainuddin Maliki, penasihat Kementerian Desa PDTT. Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan desa. “Ibu adalah madrasah pertama. Perempuan punya kekuatan spiritual dan kultural untuk menciptakan generasi yang peduli dan beretika,” ungkap Zainuddin.
Salah satu kegiatan yang paling berkesan dalam ACC 2025 adalah jelajah alam. Para peserta diajak menyusuri lingkungan sekitar sekaligus berinteraksi langsung dengan masyarakat. Sambutan hangat warga dan ajakan untuk memetik salak dari kebun menjadi pengalaman yang mengesankan dan mempererat hubungan antara kader dengan alam dan komunitas lokal.
Kontributor : Henny Fransiska
Ass Editor : Dina Setyaningsih; Editor : M Taufiq Ulinuha
