BeritaNasionalPWA Jateng

‘Aisyiyah Bahas Fatwa Bank ASI, Stem Cell, dan Bayi Tabung di UNISA Yogyakarta

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar “Diskusi Fatwa Tarjih Hukum Bank ASI, Penggunaan Stem Cell untuk Kesehatan, dan Perlakuan Terhadap Hasil Konsepsi Bayi Tabung yang Berlebih” pada Kamis (11/9/2025). Acara yang berlangsung di Gedung Siti Munjiyah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta ini terselenggara atas kerja sama Majelis Tabligh dan Ketarjihan, Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, serta menghadirkan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, menuturkan bahwa diskusi kali ini mengangkat isu-isu aktual yang menjadi perhatian dunia medis, sosial, dan keagamaan. “Topik Bank ASI, penggunaan stem cell untuk kesehatan dan kecantikan, serta perlakuan terhadap hasil konsepsi bayi tabung yang berlebih bukan hanya soal perkembangan teknologi kesehatan, tetapi juga menyentuh aspek syariat, etika, dan moral yang harus dipandu dengan jelas melalui Tarjih,” ujarnya.

Warsiti menambahkan, UNISA tengah berupaya memiliki laboratorium stem cell. Karena itu, pihak kampus ingin mengetahui lebih jauh pandangan Muhammadiyah terkait penggunaan stem cell. “Sebagaimana yang harus kita penuhi, salah satunya adalah mencari tahu bagaimana hukum penggunaan stem cell ini, apakah sudah difatwakan,” jelasnya. Menurutnya, kegiatan tersebut akan memberi manfaat besar bagi keberlangsungan program dan isu kesehatan yang menjadi perhatian.

Sebagai amal usaha ‘Aisyiyah, UNISA disebut Warsiti berkomitmen untuk terus menjadi ruang dialog, riset, dan pengembangan ilmu yang berorientasi pada Islam berkemajuan. Ia menegaskan bahwa umat membutuhkan pegangan kokoh agar tidak terjebak dalam praktik merugikan yang menyalahi syariat, namun tetap mampu mengambil manfaat ilmu pengetahuan bagi kemaslahatan.

Baca juga, Integrasi Media: Kunci Sukses Reputasi Digital Organisasi

Sementara itu, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Rofiq Muzakkir, menilai kegiatan ini sebagai bentuk ijtihad kolektif. Ia menekankan bahwa Muhammadiyah adalah lembaga pertama yang melakukannya sebelum kemudian diikuti pihak lain. “Tidak ada seorang ahli pun yang dapat mengklaim pengetahuannya sudah komprehensif. Karena itu, ijtihad perlu dilakukan secara interdisipliner. Kompetensi ijtihad ada di berbagai pihak yang duduk bersama menghasilkan pandangan komprehensif,” tegas Rofiq.

Ia menambahkan, tugas ke depan adalah mengumpulkan berbagai isu penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak untuk diberikan jawaban yang tepat.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, juga menegaskan pentingnya diskusi ini. Menurutnya, fatwa merupakan jawaban sekaligus pedoman terhadap persoalan kekinian. “Diskusi fatwa ini adalah salah satu peran ‘Aisyiyah dalam memberi sumbangsih pemikiran sebelum keputusan fatwa diambil. Ini merupakan kontribusi nyata organisasi perempuan Muhammadiyah dalam keluarnya fatwa,” katanya.

Salmah menjelaskan, fatwa tidak boleh diputuskan tanpa dasar yang kuat. Oleh sebab itu, forum diskusi ini menjadi ruang penting untuk merumuskan pandangan atas berbagai masalah kontemporer yang tidak dijumpai pada masa Rasulullah.

Terkait stem cell, Salmah menilai meskipun manfaatnya sudah diketahui, ada sejumlah titik kritis yang harus dipertimbangkan, termasuk sumber pengambilannya. Ia berharap forum ini mampu menjawab berbagai pertanyaan masyarakat terkait hal-hal baru yang terus muncul di dunia medis.

“Fatwa memang menjadi jawaban dan pedoman bagi semua kader ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah. Pegangan ini penting untuk menjawab hal-hal kekinian,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa jika nantinya fatwa sudah ditetapkan, seluruh warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus bertekad mengikuti keputusan tersebut dengan penuh tawakal kepada Allah.

Kontributor : Suri
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE