BeritamdmcPWM Jateng

Dua Pekan Pasca Longsor, Muhammadiyah Siapkan Skema Tembus Daerah Terisolir di Petungkriyono Pekalongan

PWMJATENG.COM, Pekalongan – Bencana tanah longsor yang terjadi di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan telah memasuki pekan kedua, tepatnya 13 hari sejak kejadian longsor pertama pada 20 Januari 2025. Tak hanya berakibat pada meninggal dunianya 25 orang dan belum ditemukannya 1 orang di sekitar Allo Caffe, longsor di Petungkriyono masih meninggalkan permasalahan lainnya, yakni terisolirnya 7 dusun di 3 desa, di antaranya: 1) Dusun Dranan, Desa Yosorejo 2) Dusun Totogan, Desa Tlogopakis 3) Dusun Sipetung, Desa Tlogopakis 4) Dusun Karanggondang, Desa Tlogopakis 5) Dusun Sawangan, Desa Tlogopakis 6) Dusun Sitipis, Desa Kayupuring 7) Dusun Tembelan, Desa Kayupuring. Sedangkan 4 dusun hanya bisa diakses motor dan 8 dusun bisa diakses mobil.

Tak hanya itu, saat ini hanya terdapat satu jalan yang dapat mengakses Kecamatan Petungkriyono, yakni melalui Wanayasa, Banjarnegara.

Hingga pekan kedua ini, Muhammadiyah melalui Pos Koordinasi (Poskor) Penanganan Darurat Bencana (PDB) Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan masih terus berupaya membantu masyarakat terdampak, termasuk di Kecamatan Petungkriyono, dengan mendirikan Pos Layanan di Petungkriyono dan Pos Aju di Dusun Dranan, Yosorejo dan Dusun Totogan, Tlogopakis dibantu 70 relawan yang sudah dan sedang bertugas.

Baca juga, Terungkap! 25 Korban Meninggal dalam Longsor Pekalongan, SAR Muhammadiyah bersama Tim SAR Gabungan Terus Cari Korban Terakhir!

Menurut informasi yang disampaikan oleh Tim Asistensi Lembaga Resiliensi Bencana/Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) PWM Jawa Tengah, Astri Nanda Firman Saputra, saat ini Muhammadiyah telah mengakses dua Dusun terisolir, yakni Dusun Totogan yang dapat diakses dengan jalan kaki 2,5 jam dan Dusun Dranan yang dapat diakses dengan jalan kaki 1 jam.

Sejauh ini, dari data pilah yang berhasil dikumpulkan Posyan Muhammadiyah Petungkriyono dari 7 dusun di atas, terdapat 565 KK (1.665 jiwa) terisolir yang selama dua pekan belum dapat mengakses kebutuhan dasar dan layanan kesehatan. Terbaru kemarin, ibu hamil harus ditandu melalui titik longsoran selama 5-6 jam untuk mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Petungkriyono.

Pagi ini, Ahad (2/2/25), Tim dari Posyan Muhammadiyah Petungkriyono masih melakukan assesmen lanjutan terhadap akses jalan yang tidak dapat diakses.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE