PWMJATENG.COM, Surakarta – Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar acara edukasi bertajuk “Knowing Yourself to Fight Your Quarter Life Crisis” pada Jumat (17/1). Kegiatan ini bertujuan menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman, dengan mengedukasi 400 mahasiswa baru dari enam program studi S1 di FT UMS.
Empat program penting menjadi fokus dalam acara ini, yakni Student Mental Health and Wellbeing Support (SMHWS), Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH), Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), serta Tim Kedisiplinan UMS. Kolaborasi dengan Biro Kemahasiswaan UMS memperkuat pelaksanaan kegiatan ini.
Koordinator pelaksana acara, Indah Pratiwi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan unit layanan mahasiswa kepada angkatan 2024.
“Harapannya, mahasiswa dapat memanfaatkan layanan yang disediakan UMS dengan optimal, sehingga proses belajar mereka berjalan lancar dan nyaman,” ujar Indah, yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan 3 FT UMS.
Dalam sambutannya, Dekan FT UMS, Rois Fatoni, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini, mulai dari narasumber hingga peserta.
“UMS memiliki tanggung jawab menyiapkan generasi penerus bangsa yang kompeten dan berkarakter. Program-program ini diharapkan memberikan manfaat besar, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” ujar Rois.
Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Sesi pertama diisi oleh Partini, perwakilan SMHWS, yang memaparkan alur konsultasi kesehatan mental dan tips mengelola diri untuk mendukung kesejahteraan psikologis mahasiswa. Ia menegaskan pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesuksesan akademik.
Sesi berikutnya menghadirkan Avip Rusdi Hananto dari BKBH UMS, yang menjelaskan hak civitas akademika UMS untuk mendapatkan pendampingan hukum secara gratis.
“Seluruh mahasiswa, tenaga pendidik, dan dosen berhak memperoleh bantuan hukum sesuai ketentuan yang berlaku tanpa dipungut biaya,” kata Avip.
Mahasri Shobahiya dari Satgas PPKS UMS membahas berbagai modus kekerasan di kampus, termasuk kekerasan fisik, verbal, non-verbal, hingga yang dilakukan melalui teknologi informasi. Ia menekankan pentingnya keberanian mahasiswa untuk melapor.
“Kampus tidak mentoleransi kekerasan seksual dalam bentuk apa pun. Mahasiswa harus berani melaporkan jika menghadapi kekerasan,” tegas Mahasri.
Kontributor : Al
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha