PWMJATENG.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Syafiq Mughni, menerima kunjungan dari Presiden Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF), Thaha Ahyan, dan Direktur Pendidikan ICYF, Sinan Karsiyaka, di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, pada 16 Januari 2025. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Agung Danarto, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Organisasi, Ideologi, Kaderisasi, dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah, serta pengurus Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah seperti Yuli Mumpuni Widarso dan Bunyan Saptomo.
Dalam pertemuan tersebut, Thaha Ahyan mengungkapkan keinginan ICYF untuk memperkuat kapasitas pemuda Indonesia. “Misi kami adalah meningkatkan kapasitas pemuda Islam di negara-negara anggota OKI untuk lebih memperkuat peran negara-negara Islam dalam menghadapi tantangan perubahan global,” ujarnya. ICYF, tambah Thaha, sedang mengembangkan berbagai program, termasuk pembentukan OIC Youth di negara-negara OKI, serta memperkenalkan program Model OIC (MOIC) yang fokus pada debat persidangan OKI bagi kalangan pemuda. Selain itu, ICYF berencana membentuk ICYF Diplomacy Academy untuk mendalami bidang diplomasi internasional.
PP Muhammadiyah menyambut baik keinginan ICYF tersebut. “Visi Internasionalisasi Muhammadiyah sejalan dengan misi ICYF untuk memperkuat kapasitas pemuda, terutama dalam dunia diplomasi global,” kata Syafiq Mughni. Sebagai respons, PP Muhammadiyah melalui LHKI memiliki program Muhammadiyah Diplomacy Training (MDT) yang terbuka bagi kader Muhammadiyah di Indonesia dan luar negeri. Program ini diselenggarakan secara bergiliran di kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTMA) untuk mendekatkan MDT dengan para kader di seluruh Indonesia.
Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Agung Danarto, dalam kesempatan itu, menambahkan bahwa program MDT sangat penting bagi pemuda Muhammadiyah dalam mewujudkan visi internasionalisasi organisasi. “Program ini sangat visioner dan esensial untuk memperkuat peran generasi muda Muhammadiyah di kancah diplomasi internasional,” ujarnya.
Pertemuan tersebut berakhir dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ICYF dan PP Muhammadiyah. MoU ini mengatur kerja sama dalam peningkatan kapasitas pemuda, khususnya di bidang kepemimpinan dan diplomasi. Salah satu hal penting dalam MoU ini adalah penggabungan program MOIC ke dalam MDT, dengan ICYF mendelegasikan pelaksanaannya kepada OIC Youth Indonesia, sementara PP Muhammadiyah melalui LHKI.
Syafiq Mughni menutup pertemuan dengan optimisme tinggi. “Kerja sama ini akan segera dilaksanakan oleh LHKI bersama Kantor Urusan Internasional (KUI) di kampus-kampus PTMA. Program pertama yang akan dilaksanakan adalah MDT ke-3 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Mei 2025, di mana para peserta akan berlatih debat MOIC dengan pelatih dari ICYF.” Program ini diharapkan dapat memperluas wawasan peserta tentang isu-isu dunia Islam serta upaya yang harus dilakukan untuk menghadapinya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha