Pemprov DKI Jakarta: Peran ‘Aisyiyah Tidak Diragukan Lagi dalam Memperjuangkan Visi Indonesia Emas 2045
PWMJATENG.COM, Jakarta – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah memulai langkah strategis di tahun 2025 dengan menggelar Tanwir I bertajuk “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan”. Acara yang berlangsung pada Rabu hingga Jumat, 15-17 Januari 2025, di Hotel The Tafia, Jakarta, ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi dan memperkuat peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, hadir bersama Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayyinah, serta sejumlah tokoh penting lainnya seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Fajar Riza Ul Haq, dan Penasihat Khusus Presiden RI Urusan Haji, Muhadjir Effendy. Kehadiran Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali, mewakili Gubernur DKI Jakarta, menambah semarak pembukaan acara ini.
Dalam sambutannya, Marullah Matali menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi ‘Aisyiyah dalam pembangunan bangsa. “Kami memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Tanwir ini. Sidang Tanwir memiliki peran strategis untuk membahas isu-isu penting, seperti dakwah, ekonomi, dan penguatan kedaulatan pangan, hingga dampak perubahan iklim terhadap kelompok marginal. Peran ‘Aisyiyah tidak diragukan lagi dalam memperjuangkan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Tanwir kali ini menjadi kelanjutan dari Muktamar ke-48 di Surakarta. Forum ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program, mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan langkah strategis dalam memperkuat peran perempuan. Menurut Salmah Orbayyinah, “Forum ini adalah momentum untuk menguatkan gerakan perempuan berkemajuan di berbagai lini. Kami ingin memastikan bahwa kontribusi ‘Aisyiyah terus relevan di tengah perubahan zaman.”
Dalam sejarahnya, ‘Aisyiyah telah menjadi pionir gerakan perempuan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1917, jauh sebelum isu kesetaraan gender menjadi perhatian global. Sebagai salah satu dari tujuh organisasi perempuan yang menjadi Steering Committee Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta pada 1928, ‘Aisyiyah memiliki warisan panjang dalam memperjuangkan hak perempuan, khususnya di bidang pendidikan.
Baca juga, Pidato Iftitah Ketua Umum PP ‘Aisyiyah pada Tanwir I ‘Aisyiyah Tahun 2025
Sejak awal berdirinya, ‘Aisyiyah fokus pada bidang pendidikan. Organisasi ini memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa kurang mampu untuk meningkatkan akses pendidikan. “Kami menyadari bahwa pendidikan adalah kunci utama pemberdayaan perempuan. Oleh karena itu, program beasiswa terus kami kembangkan untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat,” kata Salmah.
Selain itu, ‘Aisyiyah aktif dalam program kemanusiaan, seperti penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis, dan kampanye vaksinasi. Tidak hanya itu, program-program ekonomi kreatif juga digalakkan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan. “Kami ingin perempuan Indonesia memiliki kemandirian ekonomi dan berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional,” tambah Salmah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mengapresiasi sinergi dengan ‘Aisyiyah, khususnya dalam menangani isu-isu strategis seperti stunting, bullying di sekolah, serta pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak. “Kami berharap kolaborasi ini terus ditingkatkan. Dukungan kami berupa dana hibah dan fasilitas lainnya diharapkan dapat memperluas dampak program-program ‘Aisyiyah,” jelas Marullah.
Dengan tema besar yang diusung, Tanwir I ‘Aisyiyah diharapkan mampu menghasilkan keputusan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Tanwir ini adalah wujud komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam dakwah Islamiyah dan pemberdayaan perempuan,” tutup Salmah.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha