PWMJATENG.COM, Surakarta – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo terus berinovasi dalam mendukung tumbuh kembang siswa melalui program makan siang bergizi. Wakil Kepala Sekolah mengungkapkan, dapur atau kantin sekolah sehat menjadi tempat utama bagi siswa untuk memperoleh makanan bergizi seimbang, baik makanan utama maupun camilan sehat.
“Makan bergizi siang di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo wujudkan prestasi siswa berkemajuan dalam prestasi, bersih, sehat, hijau, dan lestari,” kata Humas Jatmiko kepada jurnalis, Senin (13/1/2025).
Sekolah yang telah berdiri sejak 1935 ini konsisten memperhatikan kebutuhan kalori peserta didik. Setiap anak memiliki kebutuhan kalori yang berbeda berdasarkan berat badan dan usia. Jatmiko menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan tersebut agar terhindar dari risiko obesitas atau kekurangan gizi.
“Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi dengan tepat, maka bisa berdampak buruk, seperti obesitas atau kekurangan gizi,” jelas Jatmiko.
Pemenuhan zat gizi yang baik melibatkan komposisi “Isi Piringku”, yang mencakup makanan pokok, sayur-sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan. Hal ini, menurut Jatmiko, tidak hanya penting untuk mendukung pertumbuhan fisik tetapi juga untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa selama kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung delapan jam setiap hari.
Yafia Khanza Azzahra, siswi kelas 4D, mengungkapkan kegembiraannya terhadap program makan siang di sekolah. Menurutnya, makanan yang disediakan selalu enak dan sesuai selera.
Baca juga, Jurnalisme Muhammadiyah sebagai Dakwah Pencerahan
“Makanannya enak ka, sesuai dengan selera. Hari ini makan kare, ada ayam, tahu, dan pisang,” ujar Yafia saat diwawancarai oleh media.
Pengalaman ini mencerminkan keberhasilan program dalam menyajikan makanan bergizi yang juga dapat diterima oleh lidah anak-anak.
Kepala Sekolah, Sri Sayekti, menegaskan bahwa program makan siang bergizi ini merupakan bagian dari dukungan sekolah terhadap program pemerintah untuk membangun generasi berkualitas. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah penerapan tujuh kebiasaan yang diinternalisasi sejak dini.
“Habituasi utama diharapkan dapat diinternalisasi anak-anak sejak dini, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat,” ujar Sayekti.
Menurutnya, kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat membentuk karakter dan keterampilan anak-anak, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Dengan manajemen lima hari sekolah, SD Muhammadiyah 1 Ketelan memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk beristirahat di akhir pekan. Hal ini mendukung mereka untuk memulihkan energi sekaligus mengembangkan keterampilan lain di luar lingkungan sekolah.
Penyelenggaraan makan siang bergizi juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga mereka mampu meraih prestasi yang gemilang. Program ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kebutuhan gizi anak-anak merupakan investasi jangka panjang dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha