AMM Wonosobo Gelar Silaturahim dan Dialog Kebangsaan dengan Kapolres
PWMJATENG.COM, Wonosobo– Angkatan Muda Muhammadiyah Wonosobo menyelenggarakan Silaturrahim dan Dialog kebangsaan bekerja sama dengan Kapolres Wonosobo, bertempat di Gedung Pertemuan SMP Muhammadiyah I Wonoosbo pada hari Selasa,03 Oktober 2017.
Dialog kebangsaan dalam rangka mensikapi situasi politik terkini, serta mencari solusi bersama segala permasalahan diseputar wonosobo yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban. Isue radikalisme.
Dalam pemaparan yang disampaikan Kapolres Wonosobo AKBP Muhammad Ridwan,S.Ik. ” kebinekaan di Indonesia adalah suatu kepastian yang tidak bisa ditawar lagi, letak geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau saat ini hanya sebagian kecil yang diberi nama. Kekayaan bangsa Indonesia merupakan incaran empuk orang-orang yang hanya mencari keuntungan sendiri.”
Adanya berbagai macam pengerahan massa dijalan yang sedikit banyak mempengaruhi situasi keamanan di masyarakat menuntut Segenap elemen Masyarakat untuk pro aktif memberi informasi sehingga menekan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tantangan keberagaman yang mengancam negara salah satunya adalah pengaruh Globalisasi, dengan berbagai macam cara berusaha dengan keras masuk kedalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Resikonya, bagi masyaraakt yang belum mampu menampung informasi dengan filter yang baik maka akan menelan mentah-mentah apa yang datang dari barat yang berakibat dan berimbas pada keseimbangan kehidupan masyarakat yang sudah tertata dengan baik.
Selanjutnya,dalam kesempatan yang sama Kapolres juga menekankan bahwa propaganda media sosial adalah ancaman yang tidak bisa ditawar lagi. Provokasi,Agitasi dan propaganda dengan menyebarkan kebohongan berulang-ulang yang dikonsumsi publik maka akan menjadi sebuah kebenaran. Tingkat pemahaman masyarakat yang tidak sama menyebabkan gesekan yang berawal dari media sosial yang selanjutnya mengarah pada gerakan turun kejalan.
Pergeseran wahana propaganda dari media cetak ke media elektronik menuntut masyarakat lebih cerdas dalam mensikapi, dunia maya dengan cybernya begitu cepat berubah karena dengan dunia maya tidak mengenal batas teritorial dimanapun berada.
Konflik yang terjadi baik dalam skala kecil maupun banyaknya pengerahan massa yang terjadi di daerah media sosial ikut andil didalamnya.
Pimpinan Daerah Tapak Suci Putera Muhammadiyah H. Aswandi dalam sambutannya mengatakan ” KOKAM Muhammadiyah hendaknya menjadi garda terdepan dalam mensikapi isu serta yang paling penting menjadi benteng Ummat dari gerakan-gerakan yang berusaha melemahkan Islam.”
” Dengan sigap, cepat tanggap menangkap situasi, dan jangan lupa selalu berkoordinasi dengan PDM dan aparat untuk ciptakan situasi Yang kondusif di Wonosobo pada khususnya”.tandasnya. (han)