Khazanah Islam

Menjadikan Masjid sebagai Episentrum Dakwah

PWMJATENG.COM – Masjid merupakan tempat yang memiliki posisi strategis dalam kehidupan umat Islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan dakwah. Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW menjadikan Masjid Nabawi di Madinah sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, serta pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, upaya menjadikan masjid sebagai episentrum dakwah merupakan langkah penting dalam membangun peradaban Islam yang berkelanjutan.

Masjid sebagai Pusat Keislaman

Dalam perspektif Islam, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat salat lima waktu. Masjid merupakan tempat bertemunya umat untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Syekh Yusuf al-Qaradawi dalam bukunya Fiqh Daulah menyatakan bahwa masjid adalah tempat penyemaian nilai-nilai Islam yang luhur. Masjid menjadi tempat umat Islam belajar, berdiskusi, dan memecahkan masalah bersama.

Namun, di era modern, peran masjid sering kali terbatas pada fungsi ritual semata. Banyak masjid yang kurang optimal dalam menjalankan fungsi sosial dan dakwah. Padahal, dakwah yang efektif membutuhkan sarana yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dan masjid memiliki potensi besar untuk itu.

Dakwah Multidimensi di Masjid

Dakwah yang dilakukan di masjid seharusnya tidak hanya berfokus pada ceramah atau kajian agama. Dakwah dapat mencakup berbagai aspek, seperti pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan pelayanan sosial. Sebagai contoh, program pelatihan keterampilan atau bimbingan belajar bagi anak-anak dapat diadakan di masjid. Hal ini akan menarik lebih banyak jamaah dan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.

Menurut Quraish Shihab, dakwah harus disampaikan dengan cara yang bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pengurus masjid perlu memahami dinamika sosial di lingkungan sekitar. Dakwah yang relevan dengan kondisi masyarakat akan lebih mudah diterima dan berdampak positif.

Modernisasi Manajemen Masjid

Untuk menjadikan masjid sebagai episentrum dakwah, diperlukan modernisasi manajemen masjid. Pengurus masjid harus memiliki visi yang jelas dan mampu mengelola kegiatan secara profesional. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan dakwah, seperti melalui media sosial atau aplikasi daring.

Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024

Sebagai contoh, Masjid Jogokariyan di Yogyakarta telah menjadi teladan dalam pengelolaan masjid yang modern dan inklusif. Masjid ini tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga aktif dalam program sosial, seperti pemberdayaan ekonomi umat dan bantuan bagi masyarakat kurang mampu. Dengan demikian, masjid ini menjadi pusat kegiatan yang dicintai oleh masyarakat.

Tantangan dan Solusi

Tantangan utama dalam menjadikan masjid sebagai episentrum dakwah adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya peran masjid di kalangan pengurus dan jamaah. Selain itu, keterbatasan dana juga sering menjadi hambatan. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya sinergi antara pengurus masjid, tokoh masyarakat, dan pemerintah.

Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah membentuk lembaga atau unit khusus di bawah naungan masjid yang bertugas mengelola kegiatan dakwah dan sosial. Lembaga ini dapat bekerja sama dengan organisasi keislaman, lembaga zakat, atau instansi terkait untuk memperoleh dukungan finansial dan sumber daya lainnya.

Ikhtisar

Masjid memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum dakwah yang efektif. Dengan optimalisasi fungsi masjid melalui dakwah multidimensi, modernisasi manajemen, dan sinergi berbagai pihak, masjid dapat kembali menjadi pusat peradaban Islam seperti pada masa Rasulullah SAW. Upaya ini tidak hanya akan memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat yang berakhlak mulia dan sejahtera.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE