Ketua PWM Jateng Tafsir Apresiasi Penyelenggaraan Resepsi Milad ke-112 dan Tanwir Muhammadiyah 2024
PWMJATENG.COM, Kupang – Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah memasuki hari kedua setelah dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Rabu (5/12/2024). Acara ini merupakan momen strategis untuk mengevaluasi kinerja Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia dan organisasi otonom tingkat pusat.
Hari kedua Tanwir diisi dengan laporan dari berbagai PWM, termasuk Jawa Tengah yang menyampaikan sejumlah catatan penting melalui Ketua PWM-nya, Tafsir. Dalam pernyataannya, Tafsir menyampaikan apresiasi tinggi atas suksesnya penyelenggaraan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah oleh Universitas Muhammadiyah Kupang dan PWM Nusa Tenggara Timur.
Tafsir mengungkapkan kekagumannya terhadap pelaksanaan Tanwir kali ini. “Acaranya sangat lancar, dan pelayanannya luar biasa. Walaupun warga Muhammadiyah di sini minoritas, penyelenggaraan Tanwir membuktikan kualitas dan komitmen yang sangat baik,” ujarnya.
Menurut Tafsir, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dalam Persyarikatan mampu melampaui berbagai keterbatasan. Ia pun berharap, hasil Tanwir kali ini dapat memberikan keputusan-keputusan produktif bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan.
Dalam forum tersebut, PWM Jawa Tengah juga mengajukan sejumlah usulan kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Salah satu poin penting adalah permintaan agar pengangkatan rektor di lingkungan Muhammadiyah tidak lagi melalui senat, melainkan langsung ditetapkan oleh PP Muhammadiyah.
Baca juga, Prabowo Subianto: Muhammadiyah Sudah Menjadi Tulang Punggung Pembangunan Bangsa
“Hal ini kami pandang penting untuk memastikan proses pengangkatan rektor lebih efektif dan sesuai dengan visi Muhammadiyah,” jelas Tafsir.
Selain itu, PWM Jawa Tengah mengusulkan pendelegasian wewenang dari PP Muhammadiyah kepada PWM terkait rekomendasi pembiayaan di perbankan untuk tingkatan tertentu. Ini dianggap penting untuk mempercepat proses administratif dan mendukung kebutuhan keuangan di berbagai tingkat Persyarikatan.
PWM Jawa Tengah juga menyoroti nasib pegawai dengan skema Pegawai dengan Perjanjian Kerja (PPK). Tafsir meminta PP Muhammadiyah untuk terus mengadvokasi agar pegawai PPK yang selama ini menjalankan tugasnya dengan baik tetap berada di bawah naungan Persyarikatan.
“Pegawai PPK adalah aset penting Muhammadiyah. Mereka telah berkontribusi besar, sehingga penting bagi kita untuk memastikan keberlanjutan status dan kesejahteraan mereka,” tegasnya.
Tanwir kali ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan evaluasi, tetapi juga sarana merumuskan langkah strategis bagi masa depan Muhammadiyah. PWM Jawa Tengah berharap forum ini mampu menghasilkan keputusan-keputusan signifikan yang berdampak luas.
“Kami berharap hasil dari Tanwir ini menjadi solusi produktif yang dapat menguatkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang berdedikasi untuk umat dan bangsa,” tutup Tafsir.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha