PWMJATENG.COM, Semarang – Pagi cerah pada 30 November 2024, yang bertepatan dengan 28 Jumadil Awal 1446 H, menjadi saksi semangat luar biasa para santri Pondok Pesantren Modern Asy-Syifa’ Muhammadiyah Blimbingrejo. Santri kelas X, XI, dan XII bersiap mengikuti outing class ke Kota Semarang, sebuah program pembelajaran luar ruangan yang mengombinasikan pendidikan, wisata, dan spiritualitas.
Acara dimulai pukul 06.00 WIB, di mana rombongan santri berangkat dengan penuh keceriaan. Suasana di perjalanan dipenuhi canda tawa dan cerita seru, menciptakan suasana akrab di antara para peserta. Setibanya di Firdaus Fatimah Zahra, lokasi pertama yang dikunjungi, santri disambut dengan pengarahan singkat mengenai agenda hari itu.
“Kegiatan pertama adalah pelatihan Manasik Haji dan Umrah. Santri sangat antusias mempelajari tata cara ibadah, rukun-rukun, jenis-jenis haji, dan simulasi praktik haji tamattu’,” ungkap Mudir Ponpes Asy-Syifa’, Hery Huzaeri. Menurutnya, pengalaman ini menjadi momen penting untuk mendalami makna ibadah secara langsung.
Setelah pelatihan, para santri menikmati makan siang bersama, dilanjutkan dengan shalat jama’ qoshor dzuhur dan ashar. Agenda berikutnya adalah mengunjungi Arabian Park, sebuah taman bertema Arab yang menawarkan pengalaman unik. “Di sini, santri menjelajahi area taman, berfoto, dan menikmati suasana yang seolah membawa mereka ke Timur Tengah,” tambah Hery, yang akrab disapa Uher.
Baca juga, Kejujuran: Cahaya di Tengah Kegelapan Kehidupan
Menjelang malam, rombongan bergerak menuju Museum Lawang Sewu, ikon bersejarah Kota Semarang. Didampingi pemandu, mereka menjelajahi bangunan ikonis ini sambil mendengarkan kisah sejarah dan nilai budaya yang melekat padanya. “Santri jadi lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia, terutama warisan sejarah di Semarang,” jelas Uher.
Setelah menikmati sejarah Lawang Sewu, rombongan menuju Masjid Baiturahman Simpang Lima untuk melaksanakan shalat maghrib dan isya secara jama’ qoshor. Suasana penuh khusyuk meliputi ibadah mereka di masjid bersejarah ini. Usai shalat, santri menikmati suasana malam di Simpang Lima, meski rintik hujan turun menyelimuti kota.
Pukul 21.00 WIB, rombongan kembali ke pondok dengan hati penuh kesan. Outing Class ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga momen penting untuk belajar dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata.
“Melalui kegiatan ini, santri tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah pengalaman spiritual, memperkaya wawasan budaya, dan mempererat kebersamaan. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi agama serta bangsa,” pungkas Uher.
Kontributor : Fasih Thoriq
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha