Kegiatan PASHMINA di Kunduran: Upaya PCNA Tangani Problematika Remaja dengan Solusi Berbasis Edukasi
PWMJATENG.COM, Blora – Sebanyak 110 siswa dan siswi dari MTs dan SMK Muhammadiyah Kunduran mengikuti kegiatan Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah (PASHMINA) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Kunduran. Acara ini digelar bertepatan dengan Peringatan Milad Muhammadiyah ke-112, bertempat di Aula SMK Muhammadiyah Kunduran, pada Jumat (15/11/2024). Kegiatan ini menjadi inisiatif pertama di Kunduran untuk menjawab persoalan kesehatan remaja.
Ketua PCNA Kunduran, Rini Puji Astuti, dalam sambutannya menjelaskan bahwa PASHMINA adalah program nasional yang dirancang sebagai ruang diskusi dan konseling bagi remaja mengenai berbagai persoalan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi.
“PASHMINA bertujuan memberikan wadah bagi remaja untuk bertukar pikiran tentang kesehatan reproduksi dan menjadi tempat konseling yang membantu mereka menjadi pribadi yang berkualitas, produktif, dan taat pada agama,” jelas Rini.
Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan kepala sekolah dan guru dari berbagai jenjang pendidikan Muhammadiyah di Kunduran, mulai dari PAUD, TK ABA, MI, MTs, hingga SMK. Ketua PCM Kunduran, Abdul Hasan, juga hadir dan secara resmi membuka kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Abdul Hasan menekankan pentingnya kebiasaan hidup sehat sebagai fondasi kesehatan generasi mendatang. “Kesehatan dimulai dari kebiasaan kita hari ini. Jika kita terbiasa hidup sehat, kebiasaan ini akan menular kepada generasi selanjutnya,” ujarnya.
Baca juga, Baldatun Thayyibatun dan Kemakmuran Bangsa: Membangun Negeri yang Diridai Allah
Sesi utama kegiatan ini diisi oleh Siti Sulityowati, atau yang akrab disapa Lis, seorang bidan yang bertugas di Kecamatan Kunduran. Ia memaparkan berbagai isu kesehatan remaja, seperti anemia, obesitas, kesehatan mental, kekerasan seksual, bullying, hingga pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
“Kesehatan reproduksi pada usia remaja sangat memengaruhi kualitas generasi berikutnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah, karena ini sangat penting untuk masa depan kalian,” tegas Lis.
Selain itu, Lis juga mengingatkan bahaya penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yang dapat merusak tubuh dan menghancurkan masa depan remaja. Ia menegaskan, “Kalian harus berani menolak jika ditawari NAPZA. Jika menemukan indikasi, segera cari bantuan dan laporkan kepada pihak berwenang.”
Selama dua jam sesi penyampaian materi, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Hal ini terlihat saat sesi tanya jawab, di mana banyak peserta berebut untuk bertanya. Sebagai apresiasi, panitia memberikan hadiah berupa buku dan alat tulis kepada peserta yang aktif berpartisipasi.
Di akhir acara, Rini menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang. “Target kita selanjutnya adalah siswa MI Muhammadiyah Kunduran. Semoga program ini bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh pelajar di Kunduran,” imbuhnya.
Kontributor : Ikhwan Saifudin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha