PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Komunikasi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Pauddikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengundang SD Muhammadiyah 1 Solo dalam diskusi daring bertema Praktik Baik SD Muhammadiyah 1 Solo, Jumat (15/11/2024). Diskusi ini menghadirkan Kepala Sekolah Sri Sayekti dan Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Dwi Jatmiko sebagai pembicara utama melalui platform Google Meet.
Diskusi berdurasi satu jam itu dipandu oleh Gloria Maria Foster Pingak, yang mengajukan pertanyaan terkait keberhasilan program Sekolah Sehat di SD Muhammadiyah 1 Solo. “Bagaimana kepala sekolah terkait dengan program Sekolah Sehat dan praktik baik program sekolah yang sudah dijalankan selama ini?” tanya Gloria.
Sri Sayekti menjelaskan, sebagai sekolah Muhammadiyah pertama di Solo, SD Muhammadiyah 1 Solo berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan Sekolah Sehat. “Kami fokus pada lima pilar utama, yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sayekti memaparkan berbagai upaya yang dilakukan sekolah, termasuk:
- Penyediaan air bersih dan jamban yang memadai.
- Sarana cuci tangan yang memadai dan kantin sehat ramah anak.
- Pengelolaan sampah melalui Bank Sampah.
- Aktivitas fisik di luar jam pelajaran olahraga.
- Penjaringan dan pemeriksaan kesehatan berkala.
Ia juga menyebutkan keberhasilan program seperti pemberian tablet tambah darah kepada siswa, penerapan diversifikasi kurikulum kesehatan reproduksi remaja, dan penanaman nilai-nilai 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Selain itu, kawasan sekolah bebas rokok, bebas bullying, dan mendorong siswa untuk mencapai status gizi normal.
Baca juga, Naskah Pidato Milad ke-112 Muhammadiyah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”
Sri Sayekti juga menceritakan kunjungan Filippo Gavazzeni, Ketua Sekretariat Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP). “Beliau datang beberapa bulan lalu untuk melihat langsung proyek edukasi nutrisi yang kami jalankan. Sekolah kami dinilai sebagai contoh dalam mengintegrasikan edukasi protein dan gizi ke dalam kegiatan belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Dwi Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, menjelaskan strategi penyebaran informasi mengenai program sekolah. “Kami berkolaborasi dengan media online, cetak, radio, TV, komunitas, dan relawan pendidikan untuk menyebarkan praktik baik yang sudah kami lakukan,” ungkapnya.
Ia juga memaparkan bahwa sekolah ini menanamkan kebiasaan positif kepada siswa, seperti bangun pagi, ibadah, olahraga, belajar dengan giat, konsumsi makanan sehat, dan aktif dalam kegiatan sosial. “Misalnya, melalui bakti sosial bersama Lazismu, siswa diajarkan untuk peduli dan berkontribusi pada masyarakat,” tambah Dwi.
Dengan program Sekolah Sehat yang terintegrasi, SD Muhammadiyah 1 Solo tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter siswa. Kombinasi edukasi gizi, kesehatan, dan nilai-nilai moral ini menjadi fondasi keberhasilan sekolah yang telah berdiri sejak 1935 ini.
“Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia untuk mengutamakan kesehatan, karakter, dan pendidikan yang seimbang,” tutup Sri Sayekti.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha