PWMJATENG.COM, Surakarta – Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) baru-baru ini berperan sebagai narasumber dalam acara inspiratif bertajuk “Town Hall Muda Future Creators Challenge”. Acara ini bertujuan untuk mendorong semangat kreativitas dan kepemimpinan generasi muda dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Acara yang diinisiasi untuk memberikan wadah bagi anak-anak muda ini mengajak mereka untuk berkreasi, menyuarakan ide, dan berbagi perspektif melalui video singkat atau reels dengan tema “Suara Pemuda, Suara Masa Depan.”
Menurut Hardika Dwi Hermawan, Dosen UMS sekaligus founder Desamind Indonesia, kegiatan ini dirancang agar generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan dengan sikap inklusif. “Masa depan harus melibatkan anak muda, dan mereka perlu ruang untuk mengembangkan diri serta berinovasi. Acara ini adalah wadah bagi mereka untuk berani menyampaikan gagasan yang kreatif dan membangun,” jelas Hardika saat ditemui pada Jumat, (1/11).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk UN Indonesia (PBB Indonesia), Pijar Foundation, dan para finalis kompetisi ‘Future Creators Challenge’ yang datang dari berbagai wilayah, termasuk perwakilan dari Malang.
Baca juga, Dinasti Abbasiyah dan Realita IMM Jawa Tengah: Sebuah Refleksi
Selama acara, para peserta tidak hanya mengikuti pengumuman pemenang, tetapi juga mendapatkan inspirasi melalui sesi Youth Voice dan Story dari Muda 30. Sesi ini menampilkan kisah-kisah inspiratif dari para pemuda yang telah menjalani berbagai pengalaman berharga. Selain itu, ada sesi workshop dari UN Indonesia yang mendorong para peserta untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan proyek inisiatif sosial, yang kemudian mereka presentasikan di hadapan hadirin.
Acara yang berlangsung pada hari Selasa, (29/10) di United Nations Office, Jakarta ini juga menjadi ajang bagi sekitar 30 finalis untuk berkolaborasi dalam proyek konten bersama.
Hardika berharap bahwa melalui kegiatan ini, anak-anak muda dapat melakukan akselerasi diri serta mengembangkan ketahanan mental dan kepedulian terhadap diri sendiri serta lingkungan sekitar. “Kami ingin anak muda tidak hanya berfokus pada pengembangan diri, tetapi juga memiliki ketahanan mental yang baik, serta kepedulian terhadap orang lain,” tambahnya.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan peduli. Mengingat tantangan global yang semakin kompleks, penting bagi anak-anak muda untuk memiliki sikap inklusif dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha