Menakar Masa Depan Muslim Rohingya
PWMJATENG.COM, Semarang – Krisis Rohingya telah mengundang simpati dari berbagai kalangan, tak terkecuali Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Melalui diskusi “Teras Singosari”, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Majelis Pustaka Informasi (MPI), serta Lazismu, mengangkat tema “Menakar Masa Depan Muslim Rohingya” dengan narasumber Dr. Ali Muhammad (Dosen Hubungan Internasional UMY) dan Rahnawati Husein (MDMC PP.Muhammadiyah), Senin (18/9/2017) di Halaman PWM Jateng, Jl.singosari Raya 33 Semarang. Acara dimoderator Ketua MPI PWM Jateng Teguh Hadi Prayitno. Ratusan peserta dari perwakilan MDMC se-Jawa Tengah hadir dalam acara ini.
Ketua MDMC Jawa Tengah, Naibul Umam menjelaskan, bahwa diadakannya diskusi tersebut dalam rangka untuk menemukan informasi yang komprehensif terkait kasus Rohingya. Informasi yang komprehensif itu, kata Umam, akan menjadi pemahaman yang kaya akan perspektif. Dengan begitu, Umam berharap pemahaman itu dapat menjadi acuan untuk bergerak dalam rangka menanggapi kasus Rohingya. “Biar tidak asal bersikap tanpa pemahaman yang utuh,” tutur Umam.
Teras Singosari Jilid II ini diapresiasi oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs H Tafsir MAg. Karena dengan acara seperti ini warga Muhammadiyah tidak berwawasan sempit. Tapi berpemahaman luas sehingga apa yang dilakukan tidak sia-sia.
“Namanya saja dialog, ingin membentuk warga yang dialogis. Biar terbuka”. Ujar Tafsir yang membuka acara dan juga menutup acara.
Lebih jauh Tafsir mengatakan bahwa Aksi solidaritas Muhammadiyah terhadap Rohingya dengan melakuan aksi penggalangan dana bukan karena etnis Rohingya itu mayoritas Muslim. Tapi yang melatarbelakangi kepedulian Muhammadiyah adalah semangat kemanusiaan. Karena Muhammadiyah, kata Tafsir, lahir untuk kemanusiaan. Dan Muhammadiyah lahir untuk mempraktekkan Islam Rahmatan lil ‘alamin.
Hadir sebagai pembicara Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ali Muhammad dan Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Arif Jamali Muiz. Moderator Ketua MPI PWM Jateng Teguh Hadi Prayitno. Hadir pula ratusan peserta dari perwakilan MDMC se-Jawa Tengah.
Arif Jamali Muiz mengungkapkan, untuk sementara penggalangan dana yang terkumpul di Muhammadiyah sebesar Rp 11,4 miliar. Angka ini masih akan terus bertambah.
“Selanjutnya dana kemanusiaan ini akan disalurkan ke pengungsi Rohingya, di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi dan bantuan makanan” ungkapnya.
Sedangkan Ali Muhamad mengatakan, diplomasi politik yang paling utama adalah bagaimana dunia internasional bisa mendesak, agar etnis Rohongya ini bisa menjadi warga negara Miyanmar yang sah.
“Berdasarkan pemberitaan yang resmi, Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa kasus Rohingya ini adalah pemusnahan etnis,” ujarnya. (*)