AUMBerita

Meriahnya Tari Cecapingan di Pembukaan Diksuspala Jateng, Penonton Terkagum!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Pembukaan Diklat Khusus Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah (Diksuspala) Region Jawa Tengah 3 berlangsung meriah di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Karanganyar, Kamis (17/10/2024). Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah Tari Cecapingan yang dibawakan oleh para siswa dari SD Muhammadiyah 1 Ketelan.

Penampilan ini disambut antusias oleh para hadirin. “Alhamdulillah, semoga apa yang kami tampilkan memberikan kesan positif dan menghibur,” ujar Danardono Sri Pamungkas, MSn, koreografer Tari Cecapingan. Ia juga menjelaskan bahwa tari ini menggambarkan kehidupan petani, mulai dari mencangkul hingga panen padi.

Tari Cecapingan dibawakan oleh enam siswi berbakat: Naura Nadhifa Azzahra, Marsha Qunny Anabizahra, Thara Khaira Bachrun, Raisa Arisaputri, Lavina Ayudia Inara, dan Nayla Cadenza. Dengan musik MP3 dan properti berupa caping, mereka menampilkan gerakan yang menggambarkan suka cita petani saat bekerja di sawah.

“Gerakannya diadaptasi dari aktivitas nyata para petani, seperti menyabit padi, menanam, dan mengolah tanah. Bahkan, adegan para petani mengusir burung yang mendekati tanaman padi pun ditampilkan dengan lincah,” jelas Danardono.

Baca juga, Download Logo & Pedoman Visual Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah

Menurutnya, Tari Cecapingan tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga membawa pesan moral yang mendalam. Caping yang dikenakan para penari melambangkan bahwa usaha tanpa doa adalah sia-sia, dengan bentuk caping yang mengerucut ke atas sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhan.

Danardono berharap, meski anak-anak zaman sekarang hidup di era digital, mereka tetap bisa melestarikan budaya bangsa. “Di era industri 4.0 dan menuju society 5.0, penting bagi generasi muda untuk tetap menjaga dan mengembangkan budaya yang berkemajuan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tari ini juga bercerita tentang sekelompok petani yang pergi ke sawah dengan penuh semangat. Mereka bersama-sama mempersiapkan diri, bekerja di lahan dengan ceria, serta saling membantu dalam proses panen.

Tari ini tidak hanya memberikan hiburan kepada peserta Diklat Khusus Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah, tetapi juga memperkenalkan hasil ekstrakurikuler SD Muhammadiyah 1 Ketelan yang sudah berdiri sejak 89 tahun silam.

“Harapan utamanya tentu menghibur semua penonton dan memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki sekolah kami,” pungkas Danardono.

Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE