Khutbah Jumat: Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Amma ba’du,
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah, hari ini kita akan membahas tema yang sangat penting, yaitu “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.” Dalam kehidupan ini, kita sering mendengar istilah kemakmuran. Namun, apa sebenarnya makna kemakmuran dalam perspektif Islam? Mari kita telaah bersama.
1. Pengertian Kemakmuran dalam Islam
Kemakmuran bukan sekadar soal harta atau materi, melainkan juga mencakup kesejahteraan spiritual, mental, dan sosial. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan apabila kamu disambut dengan suatu salam, maka balaslah dengan yang lebih baik dari padanya atau balaslah dengan yang serupa.”
(QS. An-Nisa: 86)
Dalam ayat ini, Allah mengajarkan kita pentingnya saling menghormati dan memberikan yang terbaik satu sama lain. Ini adalah salah satu bentuk kemakmuran yang harus kita hadirkan di tengah-tengah masyarakat.
2. Kemakmuran dalam Perspektif Sosial
Kemakmuran juga berkaitan erat dengan keadilan sosial. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia bukan dari mereka.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa tanggung jawab kita tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap sesama. Kita dituntut untuk menjaga dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat, terutama yang kurang mampu.
Baca juga, Jadilah Pemimpin yang Bertakwa
3. Tanggung Jawab Sosial dalam Mewujudkan Kemakmuran
Setiap individu memiliki peran dalam menciptakan kemakmuran. Allah SWT berfirman:
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (berbuat) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”
(QS. Al-Maidah: 2)
Ayat ini menegaskan bahwa kita harus saling membantu dalam kebaikan dan menjauhi perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Dalam hal ini, kita perlu berkontribusi dalam berbagai bentuk, baik itu melalui sedekah, zakat, maupun bantuan sosial lainnya.
4. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu langkah untuk mencapai kemakmuran. Dalam hal ini, kita dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita. Allah berfirman:
“Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai pemimpin di bumi dan mengangkat sebagian kamu atas sebagian yang lain.”
(QS. Al-Anfal: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kita kemampuan dan kesempatan untuk mengelola sumber daya yang ada. Mari kita manfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.
Hadirin yang dirahmati Allah, mari kita bersama-sama menghadirkan kemakmuran untuk semua dengan cara saling menghormati, menjaga keadilan sosial, dan berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi. Semoga kita senantiasa menjadi bagian dari solusi dan keberkahan bagi umat ini.
Sekarang, mari kita akhiri khutbah ini dengan doa.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ، ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ، مَـٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ.
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ.
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ. آمين.
Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita petunjuk dan kekuatan untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh umat manusia. Amin.
Editor : M Taufiq Ulinuha