Mengejutkan! Ini Dia 7 Wasiat Rasulullah yang Disampaikan di Kajian Rutin PDM Karanganyar
PWMJATENG.COM, Karanganyar – Pengajian Rutin Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar kembali digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah. Pengajian ini rutin diadakan setiap Ahad pagi dan kali ini menghadirkan Muh. Samsuri, yang merupakan anggota Pleno PDM sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka), Ahad (6/10/24). Pada kesempatan tersebut, Samsuri membawakan kajian dengan tema yang sangat penting, yaitu “Wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar.”
Dalam kajiannya, Samsuri menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ memberikan tujuh wasiat kepada sahabatnya, Abu Dzar Al-Ghifari. Wasiat-wasiat ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan.
Tujuh Wasiat Rasulullah untuk Abu Dzar
Berikut adalah tujuh wasiat Rasulullah ﷺ yang disampaikan Samsuri dalam kajian tersebut:
- Mencintai dan Dekat dengan Orang Miskin
Rasulullah ﷺ berpesan agar kita mencintai dan mendekatkan diri dengan orang-orang miskin. “Orang miskin, dalam hal ini, adalah mereka yang hidupnya tidak berkecukupan dan enggan meminta-minta,” ujar Samsuri. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk rendah hati dan peduli kepada orang miskin. “Orang miskin yang rajin beribadah bahkan dijanjikan masuk surga lebih dulu karena hisabnya lebih ringan,” tambahnya. - Melihat yang di Bawah, Bukan di Atas
Rasulullah ﷺ juga menasihati agar kita selalu melihat mereka yang berada di bawah kita dalam hal keduniaan. Dengan demikian, kita tidak meremehkan nikmat Allah. “Namun, dalam hal akhirat, kita harus melihat yang di atas kita agar termotivasi untuk lebih baik dalam beribadah,” jelas Samsuri. - Menyambung Silaturahmi
Wasiat ketiga adalah agar kita selalu menyambung silaturahmi dengan saudara dan kerabat. “Silaturahmi bukan hanya mempererat hubungan, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan kita,” kata Samsuri. - Memperbanyak Ucapan ‘Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah’
“Ucapan ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah karena pertolongan Allah,” ujar Samsuri. Ucapan ini menghindarkan kita dari kesombongan dan selalu mengingatkan akan kekuatan Allah dalam kehidupan kita. - Mengatakan Kebenaran Walaupun Pahit
Rasulullah ﷺ mengajarkan agar kita selalu berani menyampaikan kebenaran, meskipun terkadang hal itu menimbulkan pertentangan. “Jihad terbesar adalah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim,” tegas Samsuri. - Tidak Takut Menghadapi Celaan
“Dalam berdakwah atau menyampaikan kebenaran, tentu akan ada risiko celaan dari orang lain,” kata Samsuri. Ia menekankan bahwa seorang Muslim tidak boleh takut atau gentar menghadapi celaan selama apa yang disampaikan adalah kebenaran. - Melarang Meminta-minta
Wasiat terakhir adalah larangan untuk suka meminta-minta. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa seorang Muslim harus berusaha keras dan tidak bergantung pada orang lain. “Namun, ada tiga keadaan yang membolehkan seseorang meminta-minta, yaitu ketika menanggung hutang yang tidak bisa dilunasi, tertimpa musibah besar, atau mengalami kesulitan hidup yang luar biasa,” jelas Samsuri. Rasulullah juga memperingatkan bahwa orang yang suka meminta-minta tanpa alasan akan menghadapi hukuman yang berat di hari kiamat, di mana wajahnya akan kehilangan daging dan hanya berupa tulang belulang.
Wasiat-wasiat yang disampaikan Rasulullah ﷺ kepada Abu Dzar adalah pedoman hidup yang relevan bagi setiap Muslim. “Inti dari semua wasiat ini adalah hidup sederhana, bersyukur, menjaga hubungan baik dengan sesama, dan selalu mengandalkan kekuatan Allah dalam segala hal,” pungkas Samsuri.
Kontributor : Ika Lestary
Editor : M Taufiq Ulinuha