PWMJATENG.COM, Surakarta – Aksi tanggap dari Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) patut diacungi jempol. Mereka berhasil membersihkan saluran air yang tersumbat di sekitar Jembatan Bacem, Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo, setelah menerima laporan dari warga setempat.
Muhammad Afif Zulabib, Humas Malimpa UMS, menjelaskan bahwa pembersihan ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap keluhan warga mengenai aliran air yang terhambat. “Kami menerima laporan bahwa saluran air di sekitar Jembatan Bacem tersumbat, sehingga debit air yang mengalir sangat kecil. Setelah mendapat laporan tersebut, tim SAR Malimpa langsung bergerak cepat melakukan survei untuk mengetahui kondisi di lapangan,” ujar Afif, Rabu (2/10).
Survei lapangan dilakukan dengan segera untuk memastikan tingkat penyumbatan. Berdasarkan hasil survei, tim SAR Malimpa UMS langsung bergerak pada hari berikutnya. “Setelah survei, pada Jumat (20/9), kami menerjunkan lima anggota dari tim SAR Malimpa untuk membersihkan saluran air yang tersumbat,” tambah Afif.
Namun, dalam proses pembersihan tersebut, tim menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah lorong di bawah jembatan yang terlalu sempit, serta peralatan yang tidak sepenuhnya memadai. “Lorong jembatan cukup sempit, dan peralatan yang kami gunakan juga kurang memadai. Namun, setelah bekerja selama kurang lebih dua jam, tim akhirnya berhasil menyelesaikan pembersihan saluran air,” tutur Afif.
Baca juga, Pemimpin yang Suul Khuluq: Bahaya Bagi Umat dan Bangsa
Selain itu, Afif berharap kegiatan pembersihan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam hal pembuangan sampah. Menurutnya, penyumbatan aliran air ini sebagian besar disebabkan oleh sampah yang dibuang sembarangan ke saluran air.
“Kami berharap, setelah kegiatan ini, warga sekitar semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran air. Kami juga siap melakukan aksi-aksi kemanusiaan lainnya jika diperlukan,” tegasnya.
Kegiatan yang dilakukan Malimpa UMS ini menjadi bukti nyata kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan lingkungan. Dengan pembersihan saluran air ini, warga di sekitar Jembatan Bacem diharapkan tidak lagi menghadapi masalah aliran air yang tersumbat.
Langkah konkret dari tim SAR Malimpa UMS juga menjadi contoh bagi masyarakat bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan diri dalam kegiatan seperti ini, mahasiswa UMS tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kontributor : Dewi
Editor : M Taufiq Ulinuha