BeritaKabar Daerah

Meneladani Akhlak Kepemimpinan KH Ahmad Dahlan

PWMJATENG.COM, Surakarta – Dalam pengajian Hari Bermuhammadiyah yang digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Budi Setiawan, menyampaikan tausiyah yang mengangkat tema “Akhlak Kepemimpinan Kyai Haji Ahmad Dahlan”. Melalui tausiyah ini, Budi Setiawan mengajak jamaah untuk meneladani akhlak kepemimpinan yang dicontohkan oleh pendiri Muhammadiyah tersebut, Ahad (29/9/24).

Menurutnya, akhlak kepemimpinan menjadi topik yang penting karena berbicara tentang kepemimpinan berarti membahas hubungan antarmanusia (hablun minannaas) yang sangat mendasar dalam kehidupan sosial. “Kepemimpinan itu adalah bagian integral dari kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Tanpa kepemimpinan yang baik, maka relasi sosial dan kehidupan bermasyarakat akan terganggu,” ungkap Budi Setiawan di hadapan para jamaah.

Budi Setiawan yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah ini kemudian menjelaskan delapan nilai utama dalam akhlak kepemimpinan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Nilai-nilai tersebut menjadi pondasi penting yang tidak hanya diterapkan dalam lingkup organisasi Muhammadiyah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Akhlak Kepemimpinan yang Patut Dicontoh

Budi Setiawan memaparkan bahwa akhlak kepemimpinan KH Ahmad Dahlan meliputi beberapa poin utama. Pertama, keadilan. “KH Ahmad Dahlan selalu berusaha untuk berlaku adil kepada semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial atau status mereka,” tegas Budi. Ia menambahkan bahwa keadilan merupakan fondasi utama dalam kepemimpinan yang berfungsi menjaga keharmonisan dan kepercayaan dalam sebuah organisasi maupun masyarakat.

Kedua, kemampuan menjaga amanah yang diberikan. Menurut Budi, menjaga kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh orang lain merupakan bentuk integritas seorang pemimpin. “KH Ahmad Dahlan sangat menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Hal ini menjadi contoh penting bagi kita semua,” ujarnya.

Ketiga, sifat tawadhu’ atau rendah hati. Sifat ini, menurut Budi, sangat menonjol dalam diri KH Ahmad Dahlan. “Meskipun memiliki pengaruh yang besar, beliau tetap rendah hati dan tidak sombong dalam menjalankan tugas-tugasnya,” jelasnya.

Selanjutnya, Budi menambahkan bahwa musyawarah menjadi prinsip penting dalam kepemimpinan KH Ahmad Dahlan. “Beliau selalu melibatkan banyak pihak dalam mengambil keputusan. Musyawarah adalah kunci untuk mencapai keputusan yang terbaik dan adil bagi semua,” imbuhnya.

Baca juga, Suul Khuluqi Yu’di: Deteksi Dini Circlemu!

Selain itu, ikhlas dalam bekerja dan sabar dalam menghadapi ujian serta tantangan menjadi nilai penting lainnya. “Seorang pemimpin harus ikhlas dalam menjalankan tugasnya dan sabar menghadapi berbagai ujian. KH Ahmad Dahlan selalu menekankan pentingnya sikap ini, terutama dalam menghadapi tantangan berat dalam memperjuangkan kebenaran,” tambah Budi.

Kasih sayang terhadap orang yang dipimpin juga menjadi nilai penting. “Beliau selalu penuh kasih sayang dan peduli terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Sifat inilah yang membuat kepemimpinannya diterima dengan baik oleh masyarakat,” kata Budi. Kasih sayang yang disertai ketegasan dalam kebenaran, lanjutnya, adalah kunci keberhasilan kepemimpinan KH Ahmad Dahlan.

Muhammadiyah: Organisasi Sosial, Bukan Partai Politik

Dalam tausiyahnya, Budi Setiawan juga menekankan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan, bukan partai politik. “Meskipun tujuan Muhammadiyah adalah ikut serta dalam membangun bangsa dan negara, Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis,” tegasnya. Ia mencontohkan beberapa tokoh besar yang lahir dari Muhammadiyah, seperti Jenderal Sudirman dan Ki Bagus Hadikusumo, yang memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Muhammadiyah boleh melahirkan tokoh politik, tetapi Muhammadiyah sendiri tetap menjaga identitasnya sebagai organisasi kemasyarakatan,” lanjut Budi Setiawan. Menurutnya, meski banyak tokoh Muhammadiyah yang berkiprah di dunia politik, namun nilai-nilai yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan tetap menjadi panduan utama dalam menjaga keutuhan Muhammadiyah sebagai organisasi yang fokus pada dakwah dan pengabdian sosial.

Pentingnya Meneladani Akhlak Kepemimpinan

Tausiyah Budi Setiawan ini mengajak jamaah untuk tidak hanya memahami, tetapi juga meneladani nilai-nilai kepemimpinan yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan. Ia menekankan bahwa dalam konteks kekinian, akhlak kepemimpinan ini sangat relevan untuk diterapkan, baik dalam kehidupan pribadi, organisasi, maupun dalam lingkup yang lebih luas, seperti dalam membangun bangsa.

“KH Ahmad Dahlan telah memberikan teladan nyata tentang bagaimana menjadi pemimpin yang adil, rendah hati, dan penuh kasih sayang. Sebagai penerus perjuangannya, kita semua harus berupaya menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Budi Setiawan.

Kontributor : Aryanto
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE