Tata Kelola Pemerintahan yang Adil dan Beradab
PWMJATENG.COM – Tata kelola pemerintahan merupakan elemen penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis. Dalam perspektif Islam, tata kelola pemerintahan tidak hanya berfokus pada aspek administratif, tetapi juga mencakup nilai-nilai keadilan, integritas, dan keberadaban.
Prinsip Keadilan dalam Pemerintahan
Islam sangat menekankan pentingnya keadilan sebagai salah satu pilar utama dalam tata kelola pemerintahan. Al-Qur’an mengajarkan bahwa setiap tindakan harus didasarkan pada prinsip keadilan, tanpa memihak atau mengabaikan hak-hak orang lain. Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri, atau ibu bapak dan kaum kerabat. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya…” (QS. An-Nisa: 135).
Ayat ini menegaskan bahwa penegakan keadilan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa memandang latar belakang seseorang. Keadilan tidak hanya mencakup aspek hukum, tetapi juga dalam segala keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Prinsip Amanah dan Integritas
Amanah atau kepercayaan adalah konsep penting dalam Islam, terutama dalam konteks kepemimpinan. Pemimpin dalam Islam harus dapat dipercaya dan memiliki integritas tinggi. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menekankan bahwa setiap pemimpin harus menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Pemimpin yang adil adalah mereka yang mampu menjaga kepercayaan rakyat dan melaksanakan tugasnya dengan benar dan transparan.
Menghindari Penyalahgunaan Kekuasaan
Penyalahgunaan kekuasaan merupakan salah satu masalah besar dalam tata kelola pemerintahan yang tidak adil. Islam melarang segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan, karena hal ini dapat merusak keadilan dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Dalam hal ini, Rasulullah SAW memberikan teladan dengan menolak segala bentuk favoritisme dan penyelewengan.
“Barangsiapa yang diangkat sebagai pemimpin, maka dia wajib menegakkan hukum dan tidak menyalahgunakan jabatannya.” (HR. Ahmad).
Baca juga, Sofyan Anif: Enam Indikator Spiritual Leadership untuk Memajukan Organisasi
Hadis ini menunjukkan bahwa pemimpin harus menegakkan hukum dengan adil dan menghindari tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Penyalahgunaan kekuasaan, seperti korupsi dan nepotisme, harus dihindari untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Transparansi dan Akuntabilitas
Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adil dan beradab. Dalam Islam, pemimpin diharapkan untuk mengelola sumber daya dan mengambil keputusan dengan penuh keterbukaan dan pertanggungjawaban. Al-Qur’an mengajarkan pentingnya memeriksa dan mengevaluasi keputusan secara adil:
“Dan janganlah kamu memakan harta sesama di antara kamu dengan cara yang batil dan janganlah kamu membawa urusan itu kepada hakim untuk memakan sebagian harta orang lain dengan jalan yang zalim…” (QS. Al-Baqarah: 188).
Ayat ini mengingatkan agar setiap tindakan pemerintahan dilakukan dengan transparansi dan tidak merugikan pihak lain secara tidak adil. Akuntabilitas harus diterapkan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Menjaga Kebersamaan dan Keberagaman
Tata kelola pemerintahan yang adil dan beradab juga mencakup penghargaan terhadap keberagaman dan menjaga kebersamaan di tengah masyarakat. Islam mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.” (HR. Bukhari).
Hadis ini menunjukkan bahwa kasih sayang dan penghargaan terhadap sesama manusia, tanpa memandang perbedaan, adalah bagian dari nilai-nilai Islam yang harus diterapkan dalam tata kelola pemerintahan.
Ikhtisar
Tata kelola pemerintahan yang adil dan beradab dalam perspektif Islam melibatkan penerapan prinsip keadilan, amanah, integritas, transparansi, dan akuntabilitas. Pemimpin diharapkan untuk menjaga amanah, menghindari penyalahgunaan kekuasaan, dan memelihara keharmonisan sosial. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan pemerintah dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan beradab sesuai dengan ajaran Islam.
Editor : M Taufiq Ulinuha