PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 138 murid kelas IV dan V SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti sosialisasi anti bullying yang digelar bersama Polsek Laweyan. Kegiatan ini menghadirkan Kanit Binmas Polsek Laweyan, Iptu Titik Aryani, serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Purwosari, Aiptu Ahsanudin. Acara berlangsung di aula sekolah, Jl. Dr. Moewardi No.24, Purwosari, Kec. Laweyan, Solo, Jumat (30/8/2024).
Andi Arfianto, koordinator kelas IV, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan Parents Day yang telah diadakan pada Jumat (23/8/2024). “Kegiatan ini dilakukan bersama pengurus komite kelas IV. Kami berharap agar murid lebih waspada dalam menjaga diri dari tindakan kekerasan fisik, verbal, maupun melalui media teknologi,” katanya.
Pada sesi pertama, Iptu Titik Aryani menjelaskan penyebab, bahaya, dan sanksi bagi pelaku bullying. Ia menekankan bahwa bullying dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekolah. “Bullying di sekolah sangat berbahaya karena bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan serta menghambat proses belajar,” ujarnya.
Iptu Titik Aryani juga memaparkan lima penyebab umum bullying, yaitu rasa ingin berkuasa, kurangnya perhatian dari lingkungan, trauma akibat kekerasan, kebiasaan berkelahi, dan pengaruh negatif dari film atau game.
Baca juga, Jelang Pilkada Serentak 2024, Muhammadiyah Tegaskan Netralitasnya Namun Tidak Untuk Warganya
Materi kedua disampaikan oleh Aiptu Ahsanudin. Ia menjelaskan sanksi bagi pelaku bullying yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. “Pelaku bullying, baik terhadap anak maupun orang dewasa, bisa dikenai pidana sesuai pasal yang berlaku,” jelasnya. Aiptu Ahsanudin juga mengingatkan agar selalu berpikir matang sebelum bertindak. “Penyesalan selalu datang belakangan, jadi jangan terbawa emosi,” pesannya.
Pada akhir sesi, kedua narasumber menekankan pentingnya melaporkan perselisihan kepada guru agar bisa diselesaikan dengan baik. Acara ini diakhiri dengan ikrar “Stop Bullying” yang diucapkan oleh semua peserta sebagai komitmen bersama.
Salah satu murid kelas V, Sultan Nadir Abqoriy, mengaku sempat terkejut dengan kehadiran polisi di sekolah. “Awalnya saya kaget, tapi setelah mendengar penjelasan mereka tentang bullying dan motivasi belajar, saya jadi lebih paham,” ungkap Sultan.
Kontributor : Nikmah Hidayati
Editor : M Taufiq Ulinuha