Rakornas ke-VII Pesantren Muhammadiyah Resmi Ditutup, Habib Chirzin Soroti Potensi Besar ‘Aisyiyah
PWMJATENG.COM, Surakarta – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pesantren Muhammadiyah ke-VII yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat (LP2PPM) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi ditutup pada Kamis (29/8). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan pesantren dari seluruh Indonesia dan menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk masa depan pesantren Muhammadiyah.
Wakil Rektor IV UMS, Em Sutrisna, menyampaikan apresiasinya atas berlangsungnya Rakornas ini. “Kami sangat bangga bisa bersama bapak ibu selama kegiatan Rakornas ini. Semoga hasil yang telah disepakati dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. UMS berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi pada kesempatan mendatang,” ujarnya dengan penuh semangat.
Muhammad Habib Chirzin, Ketua Dewan Pakar LP2PPM, menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah di bidang lingkungan hidup. Ia mengatakan bahwa ‘Aisyiyah telah menunjukkan komitmen kuat terhadap isu-isu lingkungan yang belum diangkat secara mendalam oleh Muhammadiyah sendiri. “Saya berharap, tahun depan, ‘Aisyiyah dapat tampil lebih maju di bidang lingkungan hidup,” ungkapnya.
Baca juga, PWM Jateng Gandeng Suara Muhammadiyah Bangun Training Center di Tawangmangu
Dalam kesempatan yang sama, Habib Chirzin juga menyampaikan terima kasih kepada UMS atas fasilitas yang diberikan selama Rakornas berlangsung. “Kami sangat berterima kasih kepada UMS karena telah memfasilitasi kami dengan sangat baik. Sambutan yang ramah dan pelayanan yang lengkap menjadi kehormatan tersendiri bagi kami,” tambahnya.
Pada sesi penutupan, Masriwati Malik, perwakilan Pesantren Putri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah dari Sulawesi Selatan, memberikan testimoninya terkait pelaksanaan Rakornas ini. “Rakornas ini memberikan motivasi dan kekuatan bagi kami. Arahan dan tuntunan yang diberikan sangat membantu langkah kami ke depan,” ujar Masriwati dengan penuh harap.
Sementara itu, Uum Syarif Usman, perwakilan Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon dari Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, juga menyampaikan pengalamannya selama Rakornas. “Kami mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran berharga, khususnya mengenai wakaf. Namun, saya ingin menekankan bahwa sebelum wakaf diberdayakan, perlu diperhatikan legalitasnya terlebih dahulu,” jelas Uum.
Kontributor : Dewi
Editor : M Taufiq Ulinuha