PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Program Pengembangan Kreativitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Ghozali Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pelatihan pembuatan tape berbahan dasar singkong di Desa Kebongulo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Pelatihan ini melibatkan 20 remaja putri setempat yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Pelatihan pembuatan tape berlangsung pada Sabtu (10/8) dengan tujuan memanfaatkan sumber daya singkong yang melimpah di Desa Kebongulo. Tim PPK Ormawa IMM Al-Ghozali bekerja sama dengan aparat desa untuk mengkoordinasikan kegiatan ini.
Isro Fajariya Hafizha, anggota PPK Ormawa IMM Al-Ghozali, menyampaikan bahwa pelatihan ini disambut baik oleh masyarakat. “Kami berharap pelatihan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan remaja putri dalam memaksimalkan potensi singkong yang ada,” ujar Hafizha pada Minggu (11/8).
Selain untuk mengolah singkong menjadi tape, Hafizha juga berharap program ini dapat membuka peluang usaha bagi remaja putri di desa tersebut. “Alat dan bahan yang diperlukan mudah didapatkan, dan proses pengolahannya juga tidak rumit,” tambahnya.
Baca juga, Hikmah dan Asal Mula Penamaan Bulan Safar Menurut Ustaz Adi Hidayat
Nabila, salah satu peserta dari RT 08 Desa Kebongulo, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya diadakan pelatihan pembuatan tape di desanya. “Pelatihan ini menambah pengetahuan kami, dan jika ada kesempatan, mungkin hasilnya bisa dijual untuk menambah penghasilan,” kata Nabila.
Deva, remaja putri lainnya, juga merasa senang mengikuti kegiatan ini. Ia mengaku mendapatkan pengalaman baru serta menambah teman dari kalangan mahasiswa. “Pelatihan ini memberikan pemahaman mulai dari pengolahan singkong mentah hingga menjadi tape yang siap dimakan. Selain itu, kami juga dibekali keterampilan untuk memulai usaha home industry,” jelasnya.
Pelatihan pembuatan tape dari singkong ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para remaja putri di Desa Kebongulo, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi lokal. Dengan bekal keterampilan yang mereka peroleh, para remaja ini diharapkan dapat berinovasi dan menciptakan peluang usaha yang bermanfaat bagi masyarakat desa.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
