PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencatat prestasi gemilang dengan meraih peringkat 1 dalam Science and Technology Index (SINTA) di seluruh Prodi PGSD di Indonesia selama tiga tahun terakhir. Pencapaian ini mencerminkan karakter CAKAP yang diterapkan di FKIP UMS, yaitu Cerdas, Amanah, Kompeten, Andal, dan Pembaharu.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, PGSD UMS meraih skor 9.387 dari total keseluruhan 13.482. Pencapaian ini tidak hanya hasil kontribusi dosen, tetapi juga partisipasi aktif mahasiswa dalam publikasi karya ilmiah. Kepala Program Studi PGSD UMS, Fitri Puji Rahmawati, menjelaskan bahwa mahasiswa mulai terdorong untuk menulis artikel ilmiah dan jurnal berindeks baik sejak adanya peraturan rektor terkait Outcome Based Education (OBE) yang diluncurkan pada awal pandemi.
“Ketika kami umumkan kepada mahasiswa, mereka sangat antusias. Mereka berharap bisa melanjutkan studi ke Program Profesi Guru (PPG) setelah S-1. Maka, luaran ini sudah dimulai sejak mereka duduk di semester lima,” ungkap Fitri pada Selasa, (23/7).
Fitri menjelaskan bahwa kurikulum PGSD UMS, terutama mata kuliah Penelitian Pendidikan di semester lima, merupakan dasar bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian. Selain itu, ada Rancangan Pengembangan Program Studi (RPPS) bernama Academic Writing, di mana mahasiswa dibagi dalam kelompok skripsi.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
“Target kami adalah mahasiswa membuat artikel, bukan hanya laporan atau proposal. Proposal itu dikembangkan dari outline, sehingga mahasiswa bisa fokus pada artikel,” tambah Fitri.
Mahasiswa mulai mencari jurnal, baik Sinta 3 maupun Sinta 2, untuk publikasi artikel mereka. Di semester tujuh pertengahan, mereka hanya perlu membuat laporan, sesuai dengan kebijakan PGSD UMS.
Untuk mempertahankan posisi teratas, Fitri menyatakan bahwa PGSD UMS akan terus menerapkan regulasi SK Rektor terkait OBE yang memotivasi mahasiswa untuk mengerjakan artikel lebih cepat.
“Kami tidak akan mencapai prestasi ini tanpa bantuan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) PGSD dan divisi khusus Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kami juga memiliki laboratorium dengan Writing Club, yang mendukung mahasiswa dalam menulis artikel,” ujar Fitri.
Di program Writing Club, dosen melakukan bimbingan intensif dengan mahasiswa, minimal enam kali hingga dua belas kali. Mahasiswa diharuskan mencari 50 referensi artikel, membuat peta referensi, dan menyiapkan instrumen untuk penelitian lapangan di semester enam. Proses ini berlangsung selama satu tahun.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha