Penguatan Karakter Melalui Minat Baca
Oleh Ais R
(Kepala Perpustakaan dan Guru SMK Muhammadiyah Lebaksiu Kab Tegal)
PENGUATAN Pendidikan karakter dalam rangka membentuk manusia yang beradab dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya melalui minat baca.
Minat merupakan keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Jika seseorang sudah berminat, maka dia akan senang hati melakukan sesuatu yang diminatinya. Sehubungan dengan minat, aktivitas membaca dapat memberi dampak positif terhadap pola pikir seseorang.
Minat baca yang tinggi akan berbanding lurus dengan dampak yang dihasilkan dari aktivitas membaca. Seperti yang dikatakan oleh Iis Ariska, salah satu siswa SMK Muhammadiyah bahwa dengan banyak membaca akan dapat menambah wawasan dan secara tidak langsung bisa belajar lebih banyak lagi dari apa yang dibacanya. Misalnya, ketika dirinya sedang membaca buku-buku motivasi dan inspiratif, ia segera mencatat beberapa kutipan yang ada di dalam buku kemudian ia pahami dan merenungi setiap kata dalam kutipan tersebut. Alhasil, dari kutipan itu kemudian lahirlah sebuah karya yang berbentuk tulisan narasi berupa cerita pendek inspiratif (4/8). Aktivitas tersebut dapat dikatakan sebagai proses penguatan karakter peserta didik melalui minat baca yang tinggi.
Meningkatkan minat baca khususnya di lingkungan sekolah dapat dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Selain itu, perpustakaan sekolah juga dapat dijadikan tempat untuk menghimpun siswa maupun guru dalam memperoleh dan mengolah informasi atau bahan bacaan.
“Sadar akan pentingnya membaca bisa menjadikan manusia yang hebat, berpengetahuan serta berwawasan luas. Seperti yang sudah diperintahkan dalam QS. Iqra yang berbunyi: bacalah.
Maka, sebagai guru harus berani mengajak siswa untuk berbudaya literasi, seperti mengajak siswa ke perpustakaan untuk membaca buku,” ungkap Hendra Apriyadi selaku guru SMK Muhammadiyah Lebaksiu
Tidak hanya perpustakaan saja yang aktif berperan dalam hal ini, tetapi kreativitas warga sekolah dalam memperoleh dan mengolah informasi juga dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, untuk mengisi waktu luang di saat istirahat siswa maupun guru dapat menggunakan ponselnya untuk membaca buku elektronik (e-book), jurnal, artikel, atau bahkan postingan-postingan inspiratif di media sosial. Dengan adanya minat baca yang tumbuh dari dalam diri akan memberikan dampak positif terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Minat baca pada diri seseorang akan tumbuh jika muncul kesadaran akan pentingnya membaca.
Selain itu, motivasi yang diberikan oleh orang sekitar juga akan sangat memengaruhi minat baca seseorang. Jika berada di dalam lingkungan sekolah, guru dapat memotivasi siswa untuk giat membaca.
Menurut Hendra Apriyadi selaku guru menyatakan bahwa guru dapat memberikan motivasi kepada siswa dengan cara meluangkan waktu untuk membaca buku selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah itu, siswa diminta untuk menuliskan intisari dari apa yang sudah dibacanya kemudian guru memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. (*)