PWMJATENG.COM, Surakarta – Dalam upaya meningkatkan branding kegiatan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Pelatihan Digitalisasi Jurnalistik Ormawa. Acara ini dilaksanakan pada Senin, 24 Juni 2024, di Ruang Meeting Besar Griya Mahasiswa Kampus 1 UMS dan diikuti oleh 65 peserta dari berbagai Ormawa di tingkat fakultas maupun universitas.
Suyatmin Waskito Adi, Kabag Minat & Bakat dan Beasiswa UMS, menekankan pentingnya materi pelatihan ini. “Perkembangan media dan komunikasi saat ini memerlukan kemampuan jurnalistik yang mumpuni. Informasi sekarang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Pelatihan ini menjadi ruang bertukar informasi sekaligus tempat berdakwah,” ujarnya.
Pernyataan tersebut didukung oleh Nurhidayat, Kabag ACEC dan Alumni UMS. Menurutnya, jurnalistik saat ini tidak hanya terbatas pada media cetak atau tulisan, tetapi juga multimedia. “Selain menyebarluaskan informasi, ini menjadi ladang dakwah kita. Informasi yang baik harus disebarluaskan agar mendominasi jagat maya,” terang Nurhidayat.
Materi jurnalistik disampaikan oleh Kabag Humas UMS, Budi Santoso, Staff Humas UMS, Asef Dwi Nugroho, dan Nanang Sapto Nugroho dari iNews. Budi Santoso memaparkan pentingnya jurnalistik dalam organisasi kemahasiswaan. “Dalam penulisan berita, perlu banyak berlatih dan mencoba untuk meningkatkan kualitas tulisan. Jangan berkecil hati dan jangan mudah patah semangat dalam berproses,” ungkapnya.
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
Nanang Sapto Nugroho menambahkan bahwa gaya penulisan berita harus disesuaikan dengan karakteristik media yang berbeda, baik cetak maupun online. Sementara itu, Asef Dwi Nugroho menjelaskan berbagai platform media yang dapat dimanfaatkan untuk publikasi berita dengan User Generated Content atau Citizen Journalism, seperti Medium, Kumparan, dan Kompasiana.
Selanjutnya, materi mengenai pemanfaatan dan pengelolaan media sosial untuk branding Ormawa disampaikan oleh Rasuli. “Dalam pengelolaan media sosial, penting untuk mengetahui kebutuhan audiens melalui riset, melakukan pemilihan platform medsos, dan mengenali karakteristiknya karena berbeda antara TikTok, Instagram, dan lainnya,” ungkap Rasuli.
Rasuli juga menjelaskan pentingnya pengelolaan yang baik dan konsistensi dengan cara membuat panduan atau halaman yang berisi informasi penting dari strategi konten (content pillar) dan rencana strategis yang merinci konten apa, kapan, dan platform media mana yang akan diposting (editorial planner).
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan media sosial Ormawa dapat terkelola dengan baik dan konsisten dalam melakukan branding, baik untuk Ormawa masing-masing secara khusus maupun UMS secara umum. Rasuli berharap, “Media sosial Ormawa dapat terkelola dengan baik, dan konsisten untuk melakukan branding, baik untuk Ormawa masing-masing secara khusus, maupun UMS secara umum.”
Kontributor : Fika Anissa S
Editor : M Taufiq Ulinuha