Kepala Dindikpora: Toleransi-Negoisasi Modal Berdampingan dalam Keberagaman
PWMJATENG.COM, Purworejo – Dalam rangka memberikan pemahaman akan keberagaman organisasi massa Islam beserta sikap menanggapinya pada warga Muhammadiyah khususnya, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo selenggarakan dialog interaktif dengan membahas karakter dan keberagaman organisasi massa Islam di Indonesia pada Senin (31/7).
Dialog kali ini mengundang Dr. H. Ahmad Kasinu, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo. Disampaikan oleh Dr. H. Khabib Sholeh, M.Pd. Ketua LHKP PDM Purworejo bahwasanya forum dialog semacam ini diselenggarakan untuk bersama-sama memahami keberagaman yang ada terutama berkaitan dengan organisasi massa Islam.
“Kami selenggarakan agenda ini untuk dapat memberikan pemahaman akan pentingnya berorganisasi dengan toleransi dan negosiasi. Keduanya menentukan perjuangan visi-misi organisasi,”ungkapnya.
Dialog interaktif perdana ini diikuti peserta yang menempati Ruang Seminar Kampus Timur Universitas Muhammadiyah Purworejo ini terdiri dari perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah-`Aisyiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah, Mahasiswa, Simpatisan dan warga Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo.
Dr. H. Ahmad Kasinu dalam pemaparannya memulai dengan analisis potensi sumber daya manusia yang pada tahun 2045 akan mendapatkan bonus demografi. Dimana usia produktif lebih banyak dari pada usia yang sudah lanjut.”Bonus demografi sumber daya manusia tersebut ada 3 kemungkinan yakni semakin jaya, tak ada pengaruh dan tenggelam di telan zaman jikalau tidak dipersiapkan dengan baik,”ungkapnya.
Tambahnya beliau sampaikan akan keberagaman dengan karakteristiknya masing-masing dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Budaya toleransi harus selalu diterapkan. “Tentu dalam kegiatan sosialisasi banyak perbedaan yang harus dapat saling menghargai-menghormati, Toleransi dan negoisasi perlu diyakini sesuai dengan kondisi sebagai cara berdampingan dalam keberagaman, ”harapnya.
“Akhir-akhir ini banyak yang mengusik terkait negara ini dengan banyak hal. Merusak generasi mudanya dengan berbagai hal seperti pornografi, narkoba, minuman kerasnya dan yang lain-lainnya. Hak itu merupakan tantangan bersama untuk menangkalnya. Sedang yang terkait dengan kebijakan yang beberapa menyentuh umat muslim, maka untuk bisa mengawal sesuai dengan track-nya, umat Islam haruslah itu turun ke politik. Sehingga aspirasi-aspirasinya dapat diwujudkan serta tidak mengucilkan umat ini,”harapnya.
Dialog interaktif ini merupakan perdana dan direncanakan akan dilanjutkan dengan menggandeng instansi yang lainnya guna memberikan wawasan, pemahaman warga Muhammadiyah.
“Agenda selanjutnya kita akan mendatangkan KPU Kabupaten Purworejo untuk sosialisasi terkait undang-undang pemilu. Jadi agar teman-teman di Muhammadiyah itu mengerti tentang sistem pemilu yang kemudian agar dapat menentukan sikap terhadap sistem pemilu di Indonesia dengan baik. Selain itu juga akan kita undang dari perwakilan parpol yang ada di Kabupaten Purworejo untuk menawarkan program-program yang dimiliki yang diharapkan dapat disinergikan dengan teman-teman dari Muhammadiyah,”pungkas Dr. H. Khabib Sholeh. (AKHMAD MUSDANI)