PWMJATENG.COM, Semarang – Hujan deras dengan intensitas yang ekstrem sepekan yang lalu menyebabkan beberapa aliran sungai meluap diperparah dengan banyaknya saluran drainase yang buruk. Hal tersebut mengakibarkan banjir di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah, di antaranya Kota Semarang, Demak, Grobogan, Kudus, Blora, dan Pekalongan. Luapan air tersebut menyebabkan banjir susulan yang mengancam warga, namun beruntungnya, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB-MDMC) Jawa Tengah merespons dengan cepat untuk mengevakuasi warga yang terdampak dan menyediakan berbagai layanan untuk masyarakat terdampak.
Menurut Chairil Anam, Komandan Poskor PDB Muhammadiyah Jawa Tengah yang sedang bertugas di Demak, banjir kali ini melumpuhkan hampir seluruh wilayah di Demak. Respon awal dari MDMC termasuk evakuasi warga secara menyeluruh karena beberapa daerah belum terjangkau oleh bantuan lain.
“Banjir kedua ini memang sangat berdampak besar, beberapa daerah masih belum tercover oleh lembaga lain karena fokus mereka terbagi di daerah lain seperti Kudus, Jepara, dan Semarang,” ujarnya.
Dengan sigap MDMC Jawa Tengah berdama MDMC daerah bahu membahu membantu masyarakat terdampak.
“Maka dari itu, saat MDMC turun tangan pada hari Minggu (17/3), kami segera mengarahkan warga ke titik shelter di daerah yang tinggi, dan kami terus membantu evakuasi warga selama 3 hari ke depan, termasuk evakuasi santri dari Pondok Pesantren Muhammadiyah dan Nurul Hikmah,” tambahnya.
Baca juga, Ketua PWM Jateng Himbau Semua Pihak untuk Bersikap Dewasa dan Berjiwa Ksatria dalam Menanggapi Hasil Pemilu
Selain evakuasi, MDMC juga menggandeng BPBD Provinsi Jawa Tengah, PMI Kudus, dan Dinas Sosial Kudus untuk mendirikan layanan dapur umum di Masjid Jam’iyyatul Hujjaj Kudus, melayani 750 jiwa warga di Kecamatan Karanganyar, Demak.
“Kami menyediakan makanan untuk buka puasa dan sahur, serta snack untuk yang tidak berpuasa seperti anak-anak. Kami bahkan harus mencari makanan untuk warga yang terlambat berbuka karena kondisi darurat,” ungkap Chairil Anam.
Meskipun air mulai surut di beberapa jalan besar, akses menuju pemukiman warga masih terhambat oleh genangan air di beberapa gang, membuat sebagian besar rumah belum dapat ditempati kembali.
Dengan berakhirnya masa tenggat penugasan respon pertama pada Jumat (22/3), tim MDMC akan melanjutkan dengan intervensi lanjutan untuk membantu membersihkan area pemukiman pasca banjir dan menyediakan layanan psikososial bagi warga yang membutuhkan.
MDMC Jawa Tengah telah membagi beberapa Korwil untuk ditugaskan melakukan penanganan pada daerah-daerah terdampak banjir. Pada tahap pertama, yang sudah selesai penugasannya, relawan disupply dari Korwil Solo Raya. Kemudian pada tahap kedua ini, Korwil Banyumas diturunkan untuk melakukan respons di fase transisi darurat.
Editor : M Taufiq Ulinuha