Aksi Nyata! Gandeng JATAM, Lazismu Sragen Tasarufkan Zakat ke Guru dan Dhuafa
PWMJATENG.COM, Sragen – Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Sragen bersama Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) mengadakan kegiatan pentasyarufan zakat dan penyerapan zakat gabah dari petani, yang dilangsungkan pada Selasa, 19 Maret 2024, di Ricemill Jatam Sragen.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Lazismu pusat yang diterapkan di tingkat daerah, khususnya di Sragen dengan melibatkan Jatam Sragen dalam Program Tani Bangkit, Lazismu Tahun 2024.
Pada tahun ini, sekitar 2 ton gabah dari petani anggota JATAM Sragen berhasil diserap untuk zakat melalui Lazismu. MT Fatoni, Sekretaris MPM PDM Sragen yang juga pengelola Ricemill JATAM Sragen, menyatakan bahwa sekitar 100 petani yang tergabung dengan JATAM Sragen secara rutin menyisihkan sebagian hasil panen mereka untuk zakat. “Tahun ini, jumlahnya cukup besar, mencapai 2 ton,” ujarnya.
JATAM Sragen terus mendorong para petani anggotanya untuk mengembangkan pertanian padi secara terpadu dengan prinsip budidaya yang ramah lingkungan, sehingga menghasilkan beras berkualitas tinggi dan sehat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas panen petani serta berdampak positif pada kesejahteraan mereka.
Baca juga, Kiat-Kiat Menghindari Perselingkuhan dalam Pandangan Islam
Selain fokus pada penyerapan zakat pertanian, JATAM juga aktif dalam meningkatkan kesadaran para petani akan pentingnya menunaikan zakat sebagai kewajiban agama dan bagian dari upaya berbagi kepada sesama.
Selain penyerapan zakat dari petani, Lazismu juga melaksanakan pentasyarufan zakat bagi guru dan kaum dhuafa pada kesempatan yang sama. Ini merupakan langkah nyata dalam memastikan zakat dikelola dengan baik dan disalurkan kepada yang membutuhkan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kebersamaan dalam Islam.
Dengan kerjasama antara JATAM Sragen dan Lazismu, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, terutama para petani, guru, dan kaum dhuafa di Kabupaten Sragen. Semangat berbagi dan kemandirian ekonomi melalui pertanian yang berkelanjutan menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya.
Editor : M Taufiq Ulinuha