Warga Cianjur Dampingan Muhammadiyah Jateng Siap Bangkit!
PWMJATENG.COM, Semarang – Tujuh pekan pasca kejadian gempa bumi di Cianjur, Senin (21/11/2022), masyarakat sudah mulai beraktifitas seperti semula. Sebagai bentuk penguatan spiritual masyarakat, Pos Pelayanan (Posyan) Sukamulya yang dikelola MDMC Jawa Tengah menggelar Tabligh Akbar Cianjur Bangkit, Kamis (12/1/2023). Tabligh akbar ini diselenggarakan atas kerjasama dengan PDM Kabupaten Cianjur dan Lazismu Cianjur.
Hadir secara langsung sebagai narasumber, Ketua MDMC PP Muhammadiyah H. Budi Setiawan, S.T. sekaligus mengukuhkan relawan Muhammadiyah setempat yakni Barukaso Emergency Response (BARIER) yang terdiri dari warga lokal Barokaso, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Cianjur.
Mengawali Tabligh Akbar, peserta disuguhi dengan berbagai hiburan, di antaranya : Qasidah, Tari-tari, dan Rebana. Ketiga penampilan tersebut dilakukan oleh anak-anak warga setempat. Kemudian acara dilanjutkan sambutan oleh Ketua PDM Kabupaten Cianjur dan tokoh masyarakat setempat.
H. Budi Setiawan, S.T. di awal tausiyahnya mengutip Surat Al-A’raf ayat 96 yang sebelumnya telah dibacakan oleh qori’.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Lantas ia menanyakan kepada para peserta, “Kalau kemarin, satu setengah bulan yang lampau, Allah Swt. memberikan cobaan berupa gempa bumi, itu siksasan atau bukan?”
“Bukan! Masyarakat Barokaso tak pantas mendapat siksaan melainkan cobaan agar untuk menguatkan masyarakat Barokaso,” tegasnya melanjutkan tausiyah.
Baca juga, Perbedaan Anggota, Peserta dan Penggembira Musywil Muhammadiyah Jateng
Ia lantas menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi karena masyarakat Barokaso rajin beribadah dan dekat kepada Allah. Maka ia berpesan apapun yang Allah Swt. berikan harus disyukuri. Karena ketika seseorang bersyukur kepada Allah Swt. maka kenikmatannya akan ditambah.
Kiai Budi kemudian menceritakan salah satu hikmah di balik Gempa Cianjur. Ia menceritakan bahwa pada tanggal 21 November yang lalu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cianjur sedang perjalanan pulang dari Solo selepas mengikuti kegiatan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Begitupun dengan Kiai Budi yang baru saja istirahat di rumahnya kemudian mendapatkan kabar kejadian gempa bumi. Lantas ia menghubungi MDMC Jawa Barat, MDMC Bogor, dan beberapa Rumah Sakit Muhammadiyah di Jakarta untuk bersiap-siap melakukan respon. Semua yang ia hubungi lantas menyatakan kesiapannya. Hal ini adalah salah satu hikmah, di mana hati para warga Muhammadiyah tergerak untuk membantu sesama, meskipun baru saja pulang dari Solo.
Di akhir tausiyahnya Kiai Budi berpesan agar masyarakat Barokaso, Sukamulya dan umumnya masyarakat Cianjur untuk bersabar, bersyukur dan kembali bangkit dari keterpurukan akibat bencana. Insyaallah di balik cobaan akan ada hikmah dan kemudahan yang Allah berikan.
Sesuai pengajian Kiai Budi menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat Barokaso.
Baca juga, Musywil ‘Aisyiyah Jateng Akan Pilih 7 Formatur Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah
Sebagai informasi, hingga pekan ke tujuh ini, Muhammadiyah Jawa Tengah yang mendapatkan amanah untuk mengelola Posyan Sukamulya telah memberikan berbagai kontribusinya bagi masyarakat Sukamulya. Terdapat 458 hunian darurat (hundar) yang sudah didirikan serta 30 MCK. Kemudian terdapat 1.559 jiwa (451 KK) penerima manfaat.
Total relawan Muhammadiyah Jawa Tengah yang dikerahkan ada 189 relawan yang terdiri dari 143 relawan non-medis dengan kualifikasi Manajemen Posyan, Hunian Darurat, Pendirian MCK, Logistik dan Psikososial) serta 46 relawan medis.
Adapun MDMC daerah yang mengirimkan relawan, di antaranua : Banjarnegara, Banyumas, Batang, Brebes, Cilacap, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kudus, Magelang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Sragen, Sukoharjo, Kabupaten Tegal, Temanggung, dan Wonosobo. Kemudian untuk RSM/A yang terlibat, di antaranya : RS PKU Muhammadiyah Gombong Kebumen, RS PKU Muhammadiyah Moga Pemalang, RS PKU Muhammadiyah Randudongkal Pemalang, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, RS PKU Muhammadiyah Sruweng Kebumen, RS ‘Aisyiyah Kudus, RS ‘Aisyiyah Muntilan Magelang, RSI Pekajangan Pekalongan, RSI Weleri Kendal, RSIA ‘Aisyiyah Klaten, dan RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
One Comment