Terjadi Bencana di Grabag Magelang, MDMC dan Lazismu Galang Dana Kemanusiaan
PWMJATENG.COM, MAGELANG – Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah langsung terjun ke lokasi bencana banjir bandang di Sambungrejo, Grabag, Magelang. Sejumlah MDMC dari Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah, juga ikut bergabung, misal Salatiga, Boyolali, dan Magelang.
Selain menurunkan personel ke lokasi bencana, MDMC dan Lazismu juga menggalang dana peduli bencana Grabag. Unuk dana bisa disalurkan ke nomor rekening di bawah ini:
Sementara itu, korban bencana banjir bandang Magelang terdesak kebutuhan logistik. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan terjadi krisis makanan, air bersih hingga pakaian. Mereka adalah warga Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
“(Kebutuhan yang mendesak, red) Permakanan, air bersih, sandang, selimut, tikar, dan lainnya. Selain itu juga diperlukan trauma healing,” kata Sutopo lewat keterangan persnya, Sabtu (29/4/2017) malam.
Saat ini Tim SAR Gabungan terus melakukan penanganan darurat. Di antaranya mendirikan AJU dan dapur umum bagi para pengungsi.
“Posko AJU didirikan di Majelis Tafsir Al Qur’an Dusun Temon Desa Tlogorejo. Truk dapur umum BPBD Magelang telah ke posko untuk mendirikan dapur umum. Tim dari Dinas Kesehatan bersiap untuk memberikan pelayanan kesehatan,” terang Sutopo.
Sutopo mengatakan BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Boyolali, BPBD Temanggung, BPBD Klaten dan BPBD Wonosobo saling berkoordinasi untuk penanganan bencana. Seluruh BPBD itu mengirimkan bantuan personil dan logistik untuk membantu penanganan darurat.
Sutopo menyebut banjir bandang terjadi usai hujan deras melanda kawasan Gunung Merbabu sejak Sabtu siang hingga sore. Akibatnya, Sungai Ndaru anakan yang berada di Dusun Nipis meluap dan membawa material longsor.
“Daerah aliran sungai Ndaru anakan merupakan bagian dari Sungai Ndaru yang berada di Desa Citrosono dan bermuara ke Sungai Elo. Debit sungai masuk ke perkampungan dengan cepat dan arusnya deras sekali,” terang Sutopo.
Data Lengkap Korban
Jumlah korban banjir bandang di Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang sebanyak 13 orang. Sebanyak lima orang telah ditemukan tewas. Tiga orang selamat dan mengalami luka berat.
Banjir bandang di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag terjadi pada sore hari setelah sejak siang hari diguyur hujan deras. Korban selamat saat ini mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Korban meninggal dunia ada 5 orang yakni Sutar (60), Sumisah (60), Mirah (30), Nisma 16 bulan (anak Ny Aryanti), dan Slamet (60),” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto di Kompleks BPBD, Mungkid, Sabtu (29/4/2017).
Korban luka berat ada 3 orang yakni Sumarlan (30), Nanda (13) dan Aryanti.
Sementara korban yang belum ditemukan ada 5 orang yaitu Ny Mardiyah, anak Mardiyah, Bu Par (pembantu Ny Aryanti), Deni (suami Ny Aryanti), Fazia (anak sulung Ny Aryanti)
“Korban sebagian besar ditemukan di dekat reruntuhan bangunan rumah yang tersapu banjir disertai lumpur dan batu-batuan,” kata Edy.
Dia mengatakan seluruh korban tersebut diketahui merupakan warga Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag. Saat ini Tim SAR gabungan bmasih berupaya melakukan pencarian meski terkendala cuaca, hujan. Posko darurat juga telah didirikan di Dusun Temon, Desa Tlogorejo, Kecamatan Grabag. (pwmjateng.com dan sumber: detik.com=>bgs/bgs/aud/ams)