Muhammadiyah Jateng dan Lembaga Lain Bangun 1000 Hundar Gempa Cianjur, 615 Sudah Jadi
PWMJATENG.COM, Semarang – Hunian darurat (hundar) yang dibangun oleh Muhammadiyah untuk para penyintas gempa Cianjur per tanggal 23 Desember 2022 sudah mencapai 615 unit tersebar di 5 lokasi yang menjadi layanan Muhammadiyah. Sebanyak 1000 unit hundar rencananya akan dibangun Muhammadiyah di Cianjur.
Rincian hundar yang sudah dibangun itu adalah di Pos Pelayanan (Posyan) 1 Kampung Ciherang Rawa Jaya 79 unit, Ciheran Putri 3, keduanya di Kecamatan Pacet. Kemudian Posyan 3 Cariu, sebanyak 63 unit, Posyan Sukamulya 337, keduanya di Kecamatan Cugenang. Terakhir Posyan 5 Cieundeur, Kecamatan Warungkondang sebanyak 133 unit.
Dari 1000 hundar yang dibangun Muhammadiyah, 500 hundar dibangun Muhammadiyah Jateng, 250 dari Direct Rilief Indonesia (DRI), 40 sumbangan Kemendikbud, dan 30 sumbangan PT. Transjakarta.
Nata Hendriyati, Ketua Posyan Cariu saat dikonfirmasi terkait bantuan tersebut menyampaikan warga penyintas sangat terbantu dengan bantuan hundar itu.
“Sebelumnya, warga tinggal di tenda komunal dari Kemensos dan Baznas, sebagian juga ada yang membuat tenda pribadi meskipun kurang layak,” katanya.
Setelah dibuatkan hundar, menurut Nata mereka langsung menempati hundar tersebut. Hingga kini sudah terbangun 67 unit hundar, 2 unit hunian prototype, posyandu 1 unit dan pos Dapur Umum (DU) 1 unit.
“Target total 160 hunian darurat. Ada 98 KK, 402 jiwa yang sampai saat ini sudah menerima manfaat pembangunan hunian darurat,” imbuh Nata.
Baca juga, Makna Perahu Layar di Balik Logo Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jateng
Muhammadiyah juga mulai menyiapkan hunian sementara (huntara) dalam wujud prototype atau rumah contoh. Huntara ini per unitnya memerlukan biaya pembangunan mencapai 15 juta Rupiah.
Untuk spesifikasi dari huntara ini yaitu ukuran 3,66 x 4,88 m dengan bahan-bahan untuk rangka terbuat dari baja ringan, atap spandek dan dinding atas papan GRC. Sedangkan dinding bawah terbuat dari bata hebel dan untuk lantai diplester serta acian
Huntara ini mempunyai 2 ruang yaitu 1 ruang tamu dan 1 kamar, dilengkapi dengan 2 buah jendela dan 2 pintu serta instalasi listrik yang terdiri dari 3 titik lampu dan 1 titik stop kontak.
Hundar yang dibangun Muhammadiyah terbuat dari bahan utama terpal tenda dengan rangka terbuat dari kayu atau bambu. Sebagai hunian bersifat darurat, idealnya para penyintas tidak berlama-lama tinggal di dalamnya dan berpindah ke huntara.
Dalam realitasnya, dengan biaya 15 juta Rupiah per unit, tentu tidak sedikit biaya yang dibutuhkan untuk membangun ratusan huntara untuk para penyintas gempa Cianjur. Dibutuhkan uluran tangan banyak pihak untuk meringankan beban mereka.
Muhammadiyah dalam prosesnya didukung oleh Lazismu selaku fundriser dan segenap majelis, lembaga dan ortom lainnya.