Tapak Suci PTM Jateng Juarai Pomprov Tahun 2022, Wiwaha : Hindari Sifat Sombong Meski Tapak Suci Mendominasi
PWMJATENG.COM, Surakarta – Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Provinsi (Pomprov) Jawa Tengah Cabang Olahraga (Cabor) Pencaksilat tahu ini baru saja usai digelar. Bertempat di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sejak tanggal 5 sampai 8 September 2022, 401 atlet yang berasal dari 68 perguruan tinggi se Jateng turut serta dalam perhelatan akbar ini.
10 di antara 68 perguruan tinggi yang ikut serta dalam Pomprov Cabor Pencaksilat ini merupakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), di antaranya : ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, STIE Muhammadiyah Cilacap, UM Purworejo, UM Purwokerto, UM Pekajangan Pekalongan, UM Surakarta, UM Semarang, UNISA Surakarta, UM Kudus dan UM Magelang.
Ketua Panitia Pomprov Jateng 2022 Alfin Akmaludin mengatakan, “Pencak silat Pomprov memperlombakan dua kategori, kategori seni dan tanding. Untuk kategori seni terdapat seni tunggal dan seni ganda dengan total peserta 71. Sedangkan untuk kategori tanding sendiri terdapat delapan kelas yakni kelas A sampai H, dengan total peserta 330,” kata dia, Senin (5/9).
Dari seluruh pertandingan yang telah diikuti oleh 10 PTM tersebut, 4 PTM berhasil menorehkan juara di kedua kategori perlombaan Pomprov Cabor Pencak Silat.
1. Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Juara 1 kelas E putra (Amar Abdullah Dani Ami Raihan)
- Juara 1 kelas D putra (Ginting Bahrudin Putra)
- Juara 1 ganda putra (Ahmad Muzaki & Arif Mubarok)
- Juara 2 kelas C putri (Jesisca Metha Amelia Vega)
- Juara 2 kelas A putra (Muhammad Iqbal Saputra)
- Juara 3 tunggal putri (Luthfia Nur Putri Azizah)
2. Universitas Muhammadiyah Semarang
- Juara 1 kelas A putri (Dias Elfana)
- Juara 2 kelas D putra (Ahmad Suyuti)
- Juara 3 kelas A putra (Abi Muayat Syah)
- Juara 3 kelas F putra (M Rafi Putra Pradana)
3. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
- Juara 1 kelas F putra (Ainu Lensa Salam)
- Juara 1 kelas C putri (Umu Marhamah)
- Juara 2 tunggal putri (Melly Kar Bella)
- Juara 3 kelas C putra (Yunus Renato Dunda)
- Juara 3 kelas B putri (Hylda Desti Silviana)
- Juara 3 ganda putra (Diki Maolana & Wildan Masruriana)
4. Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
- Juara 3 kelas D putra (Muhammad Rahmat Nur Imani)
Baca juga, Jawab Pertanyaan Peserta Masta, KH. Tafsir : Muhammadiyah Tidak Boleh Menyalahkan NU, Begitupun Sebaliknya
Dihubungi redaksi, Ketua Pimpinan Wilayah (Pimwil) Tapak Suci Jawa Tengah, Wiwaha Aji Santoso, S.Pd. menyampaikan rasa syukur atas capaian yang ditorehkan oleh pesilat Tapa Suci pada Pomprov kali ini.
Menurutnya sebagai bentuk rasa syukur perlu dilakukan evaluasi, baik bagi atlet yang sudah berhasil meraih juara maupun yang belum.
“Bagi yangg belum berhasil harus mencari “penyebabnya”, sedang yang sudah berhasil wajib pula mengevaluasi diri di mana kekurangan saat bertanding kemarin, sehingga harapannya di Pomnas lebih “lengkap” modalnya insyaallah memperbesar peluang juara nasional,” ungkap Wiwaha kepada redaksi.
Ia juga berpesan kepada para atlet, baik yang sudah berhasil menjadi juara maupun yang belum, untuk tetap serius berlatih.
“Perdalam keilmuan pencak silat karena ke depan untuk “menduniakan” pencak silat membutuhkan daya dukung bukan hanya “juara” melainkan butuh managemen, jaringan, kematangan jiwa, perwasitan, dsb,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wiwaha menuturkan bahwa Pimwil Tapak Suci Jawa Tengah akan mendorong perguruan tinggi untuk mempersiapkan atlet yang lolos ke Pomnas dengan lebih serius. Adapun dalam jangka panjang, Pimwil akan mengintensifkan kerjasama dengan perguruan tinggi, baik internal Muhammadiyah maupun eksternal untuk menjadikan pesilatnya menjadi duta bangsa; dan membukakan peluang kepada mereka untuk studi lanjut ke luar negeri sekaligus mengemban misi internasionalisasi pencaksilat.
“Karena faktanya sekarang ini pencak silat, khususnya Tapak Suci sudah ada di 22 negara dengan kekuatan utama mahasiswa. Tetapi mereka mahasiswa mandiri, artinya belum secara khusus ditugasi sebagai pengembang budaya bangsa ini, sehingga masih sebatas karena tanggung jawab moral sebagai pesilat,” pungkas Wiwaha.
Kontributor & Editor : M Taufiq Ulinuha