Pontren Muhammadiyah Al Ma’un Praktikkan Sholat Syuruq
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Berdakwah dengan sekaligus mempraktikkannya dalam bentuk sebuah ibadah tentunya akan lebih mengena sekaligus mudah dipahamkan, jika shalat subuh berjamaah di Masjid At-Taqwa komplek Pondok Pesantren Al Ma’un Sroyo, Jaten, Karanganyar sudah biasa. Namun pada Jumat(15/04) untuk pertamakalinya mengenalkan dan mempraktikkan shalat sunnah Syuruq atau sebutan lainnya shalat Isyraq kepada para jamaah.
Menurut Nurul Huda salah satu pimpnan pada Pondok Pesantren Muhammadiyah Al Ma’un rangkaian shalat dimulai dengan Shalat Subuh berjamaah pukul 04.30 WIB kemudian dilanjutkan membaca doa dan dzikir al-ma’tsurat pagi secara bersama-sama dengan maksud tarbiyah atau pembelajaran bagi jamaah yang belum hafal sampai waktu “Syuruq” yaitu terbitnya matahari pukul 05.35. Kira-kira sepuluh menit setelah terbit dilaksanakanlah shalat sunnah Syuruq / Isyraq secara berjamaah dengan maksud yang sama yaitu untuk pembelajaran bagi jamaah, sedang pelaksanaannya yang afdhol sholatnya sendirian.
“Tuntunannya tidak harus secara berjamaah, tetapi ini dalam rangka pembelajaran kepada jamaah yang belum pernah atau belum terbiasa melaksanakan,” kata Nurul Huda.
Ia juga menyampaikan apa yang membedakan sholat Syuruq dengan sholat dhuha ? “Sholat Syuruq dilakukan di dalam Masjid sebagai rangkaian sholat Subuh dengan baca doa, dzikir maupun aktifitas ibadah di dalam masjid seperti baca Qur’an dan taklim, kemudian diakhiri dengan sholat Syuruq dua (2) rekaat ketika matahari sudah terbit 10 sampai 15 menit atau sebelum masuk waktu Dhuha, sedangkan sholat Dhuha bisa dilaksanakan disetiap tempat kecuali tempat terlarang jumlah rekaatnya bisa 2, 4, 6, 8 waktu pelaksanaan sampai menjelang sholat Dhuhur”.
Ustadz Huda (biasa dipanggil, Red.) menambahkan jika Sholat Isyroq atau Syuruq dilaksanakan sebagai sosialisasi hasil Musywil Tarjih ke 1 Majelis Tajdid dan Tarjih PWM Jawa Tengah di Donohudan Januari 2017 yang lalu. Pertama kali Shalat Syuruq dilaksanakan setelah shalat subuh berjamaah bisa dikatakan sukses terbukti ibadah diikuti lebih dari 400 jamaah dari baik anak-anak, remaja maupun orang tua, rangkaian kegiatan ibadah diakhiri dengan sarapan pagi nasi uduk yang disediakan takmir sejumlah 400 bungkus ludes dinikmati jamaah. (MPI PDM Kra – JOe).
Sumber/Gambar : Nurul Huda Pontren Al Ma’un.