Prof Daelamy Meminta Cabang dan Ranting Yang Semaput Harus Diobati
PWMJATENG.COM, KENDAL – Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah harus segera bertindak cepat terhadap Cabang dan Ranting yang masuk katagori non aktif atau dalam keadaan semaput. Demikian kata wakil ketua PWM Jateng, Koordinator LPCR PWM Jateng, Prof. Dr. HM. Daelamy SP dihadapan 115 peserta Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) ke – 2 LPCR PWM Jateng di Kendal Ahad (9/4) di gedung pusat dakwah Muhammadiyah Kendal.
Menurut beliau, PWM Jateng membentuk LPCR dimaksudkan agar terjadi dinamisasi keberadaan Cabang dan Ranting di setiap Daerah. “ Untuk menciptkan Cabang dan Ranting yang dinamis, LPCR menyusun program, dilanjutkan dengan evaluasi diri terhadap pelaksanaan program, dan memberi bekal kepada PWM Jateng ketika mengikuti Muktamar “kata Daelamy. Terhadap data Cabang dan Ranting diharapkan ada satu versi. “ Jangan sampai data LPCR di Jateng berbeda antara versi LPCR, PWM, dan versi Muktamar. “ pintanya.
Rakerwil LPCR yang berjalan satu hari penuh itu menitik beratkan pada pembahasan tentang perlunya setiap PDM memiliki Cabang dan Ranting unggulan sebagai salah satu bentuk riil dinamisasi dan kemajuan Muhammadiyah. Sekretaris LPCR PP Muhammadiyah, Isngadi Marwah Atmadja yang hadir sebagai nara sumber menilai, hampir setiap PDM memiliki PCM dan PRM unggulan tersendiri yang model keunggulannya berbeda satu dengan lainnya. Keunggulan Cabang dan Ranting Muhammadiyah hendaknya bisa menjadi pusat studi, pendidikan atau sekolah bagi Cabang atau Ranting yang lemah, atau masuk katagori tidak aktif .
” Sekolah kepada Cabang atau Ranting unggulan dimaksudkan untuk berbagi pengalaman dalam menghidupkan Muhammadiyah “ ujar Isngadi. Dijelaskan, Cabang atau Ranting Muhammadiyah disebut unggul, apabila memiliki AUM dan dikelola sesuai qoidah, adanya pengumpulan dana secara mandiri, pengelolaan jamaah Muhammadiyah, tata kelola manejeman organisasi yang baik , dan penguatan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).
Ketua LPCR PWM Jateng, Dr. Suwarno, M.Si dalam paparannya merasa ada kendala yang dihadapi oleh LPCR terkait dengan pendataan Cabang dan Ranting. “ Tidak adanya peta yang riil tentang keberadaan Cabang dan Ranting, dan tidak adanya singkronisasi data sebagai hasil dari verifikasi yang dilakukan oleh PTM dan LPCR PDM “ katanya. Menurut beliau upaya yang harus segera dilakukan untuk mempercepat pengembangan Cabang dan Ranting akan dilakukan pelatihan yang melibatkan AMM.
Wakil ketua PDM Kendal, Drs. H. M. Ali Satiran, M.Pd merasa senang dengan kehadiran jumlah peserta Rakerwil ke – 2 yang jumlahnya lebih banyak dibanding dengan Rakerwil 1 di Salatiga beberapa bulan lalu. Dan untuk Rakerwil ke – 3 LPCR PWM Jateng mendatang akan diselenggarakan di PDM Banjarnegara sekitar bulan September 2017 ( Dyah Anggraeni/MPI Kendal )