Din: “Tahun Politik 2014, para pimpinan persyarikatan agar tidak menjual diri”
SUKOHARJO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA, mengingatkan bahwa sebentar lagi rakyat Indonesia akan menghadapi tahun politik pada 2014 nanti. “Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah selalu saja seperti gadis cantik yang menjadi incaran para politisi”, papar Din. Din berpesan kepada para pimpinan persyarikatan agar tidak menjual diri.
Hal tersebut disampaikannya pada tabligh Akbar dalam rangka serah terima wakaf dan peresmian gedung SD Muhammadiyah Imam Syuhodo di Komplek Qatar Charity Kampus II Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo Blimbing Sukoharjo, Minggu (25/8).
Din Syamsuddin, mengimbau kepada masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Ia bahkan mengizinkan masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilihnya jika merasa tidak ada pemimpin yang sesuai dengan hati sanubari.
Din mengatakan selama ini Muhammadiyah memilih jalur perjuangan melalui budaya, dakwah dan pelayanan sosial. Sementara para politikus memilih melakukan perjuangan melalui sistem struktural.
Fenomena yang terjadi dalam politik praktis saat ini, menurut Din adalah kekuatan uang. “Banyak politikus bermain curang demi mendapatkan kekuasan tersebut”, tegas Din. Oleh karena itu, Din berharap agar masyarakat saat ini semakin cerdas.
“Jangan mau menjadi korban politik. Anda harus benar-benar tahu apa yang diberikan oleh politikus. Gunakan hati sanubari, kalau memang tidak ada yang cocok tidak memilih tidak apa-apa,” jelasnya.
Din menyebutkan bahwa selama ini Persyarikatan Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. “Jika ada anggota Muhammadiyah yang terlibat di politik kekuasaan, harus membawa nilai-nilai ke-muhammadiyahan”, ungkapnya. “Muhammadiyah tidak berpolitik kekuasaan. Muhammadiyah juga bukan organisasi politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik manapun secara kelembagaan,” tegasnya.
Din mengimbau kepada warga Muhammadiyah untuk menerapkan nilai prinsip, baik perjuangan melalui dakwah ataupun politik melalui jalur struktural sama pentingnya. Din juga mengingatkan pelaku poltik di tingkat struktural agar jangan menyeleweng karena dapat merugikan rakyat. Partisipasi politik diserahkan ke individu masing-masing. Kendati demikian, Din menekankan kepada jamaah yang hadir dalam tabligh akbar itu untuk bersikap cerdas dalam menyalurkan haknya. (Fakhrudin/pdpm-sukoharjo.blogspot.com)