Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang Kurangi Kemiskinan, Kembangkan Ekonomi Umat
SEMARANG – Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang bertekad untuk membantu Pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan kota melalui gerakan Filantropi (pemberdayaan). Masyarakat pun sudah terlalu sering dicekoki dengan program charity yaitu program pemberian yang bersifat stimulan dan sangat sementara alias pemberian yang habis dipakai sesaat. Untuk itulah, Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang bekerjasama dengan Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Semarang menggelar program pembinaan ekonomi produktif melalui alokasi dana duafa produktif.
“Program ini bentuknya merubah kondisi seseorang yang semula sebagai penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki), tujuannya ekonomi umat harus bangkit dan diberdayakan,” kata Ketua Pemuda Muhamadiyah Kota Semarang, AM Juma’i.
Pembinaan yang sudah dilakukan adalah pembinaan bagi warga yang membuka usaha warungan kelontong, gorengan, warung makan dan usaha kecil lainnya. Rencana berikutnya adalah akan mengembangkan usaha peternakan dan pertanian yang bekerjasama dengan warga binaan ternak sapi yang ada di Tembalang dan memanfaatkan beberapa hektar lahan kosong milik Muhammadiyah yang ada di Semarang yang bisa dikembangkan sebagai pusat agrobisnis.
“Tentunya program ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, maka kita membuka diri untuk menerima kerjasama dengan pihak-pihak lain yang sejalan dengan visi dan misi pergerakan ekonomi umat tersebut. Juga tidak lama lagi kita akan membuka BTM sebagai usaha jasa keuangan mikro yang sebagai koordinator pendiriannya adalah Dr. H. Raharjo, SE, Akt, M.Si,” papar Juma’i.
Juma’i menjelaskan santunan dan kado ramadhan tersebut diselenggarakan oleh Lazismu Kota Semarang digelar secara rutin tiap tahun. Santunan pendidikan dibagikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Semarang, serta santuanan duafa dan tukang becak yang ada di sekitar Singosari Semarang. Selain itu juga pembagian sembako di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jawa Tengah, di TK ABA 34 atau Masjid Mujahidin Gunungpati yang diawali dengan Pengajian dan buka bersama. (Fakhrudin/suaramerdeka.com)