UMS Kembali adakan Sosialisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke Dua
PWMJATENG.COM, SOLO – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah meluncurkan Program Kampus Merdeka untuk perguruan tinggi. Dalam rangka mendukung program tersebut, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengadakan Sosialisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke- 2, Senin (19/08). Kegiatan ini, dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Paket kebijakan Kampus Merdeka yang mengusung empat kebijakan di lingkup perguruan tinggi, yakni sistem akreditasi perguruan tinggi, hak belajar tiga semester di luar prodi, pembukaan prodi baru, kemudahan menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum menjadi langkah awal dari rangkaian kebijakan untuk perguruan tinggi dan menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus sesuai passion dan kompetensinya.
“Kebijakan ini untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa serta menjawab tantangan di era digital. Dengan adanya kesempatan belajar ini, maka akan membentuk kompetensi sesuai passion adek-adek mahasiswa dan diakui oleh Kemendikbudristek,” ujar Ir. Supriyono, MT, PhD. Wakil Rektor V dalam sambutannya.
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum Wakil Rektor I, menyampaikan kebijakan umum dan ciri MBKM yang ada di UMS yang berbasis Output Base Education (OBE), dan Kompetensi Holistik Integratif (KHI). Magang dan konsep yang berbasis OBE dan KHI diharapkan dapat mengantarkan mahasiswa untuk dapat menjadi penggerak perubahan, mendewasakan mahasiswa, memandirikan mahasiswa, dan memartabatkan manusia.
Dalam sosialisasi kali ini menghadirkan narasumber yakni Andy Dwi Bayu Bawono, PhD (Koordinator Program Magang UMS), Denny Vitasari, PhD (Koordinator Program Studi Independen Bersertifikat UMS), Hepy Adityarini, PhD (Koordinator Program Outbound VOSEP UMS).
Dalam kesempatan ini, Koordinator Program Magang UMS yakni Andy Dwi Bayu Bawono, PhD menyampaikan bahwa program magang bersertifikat Kampus Merdeka merupakan salah satu konsep yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan. Hingga kini sudah ada 300 peserta yang sudah mendaftar, sehingga diharapkan adanya program ini akan membentuk kedewasaan, terdidik, serta mendapatkan hardskill dan softskill bagi mahasiswa.
“Pada program ini memang ditawarkan berbagai jenis lowongan, dan yang perlu dipahami dalam program ini ialah pilih dan fokus lah pada core, atau inti sesuai kemampuan yang anda miliki. Sehingga nantinya dapat melaksanakan magang dengan tuntas dan mendapat output dari program ini,” papar Andi
Denny Vitadari, Ph.D. selaku Koordinator Program Studi Independen Bersertifikat UMS juga menyampaikan, tentang study independen bersertifikat Kampus Merdeka akan dibuat seperti kurikulum yang disesuaikan dengan realita tantangan yang dihadapi oleh mitra, serta konsep akan menyerupai kursus singkat, bootcamp dan lain-lain di dalam kelas.
Semester genap ini berhasil mengirim 210 mahasiswa ke Asian University dan Tun Hussein Onn University of Malaysia. VOSEP ke UMS (University Malaysia Sabah), UUM (University Utara Malaysia), Asian University Taiwan, University Tun Hussein Onn Malaysia. Demikian diungkapkan, Hepy Adityarini, Ph.D. Koordinator Program Outbound VOSEP UMS. (Alvian/Humas)