DPD PAN Klaten: Bibit, Cagub Pertama yang Dekati Muhammadiyah. Sekretaris PWM Jateng: Kebetulan saja
KLATEN – Selama masa kampanye, calon gubernur Bibit Waluyo tidak dijadwalkan bertemu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten. Namun sebelumnya, Bibit dikenal sebagai calon gubernur yang pertama kali memperkenalkan diri dan mohon doa restu di hadapan tokoh Muhammadiyah se-Jawa Tengah (Jateng).
Ketua DPD PAN Klaten yang juga Wakil Ketua Lembaga Hikmah PDM Klaten, Darmadi, menegaskan Bibit adalah calon pertama yang memperkenalkan diri dan minta doa restu saat Rapat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng di Stikes Klaten, beberapa bulan lalu.
“Pak Bibit sudah sering mendatangi acara-acara Muhammadiyah, jadi beliau tidak datang untuk kepentingan sesaat demi pencalonannya. Meski demikian, kalau ada calon gubernur lain yang bertamu, tentu kami terima dengan baik,” tegas Darmadi, Jumat (10/5).
Hal itu diungkapkan menyusul pendekatan yang dilakukan salah satu calon gubernur kepada PDM Klaten, beberapa waktu lalu. Warga Muhammadiyah sudah cerdas, jadi suaranya tidak perlu digiring ke mana-mana. Mereka sudah bisa memilih calon terbaik.
“Di Klaten, pasangan Bibit-Sudjijono hanya dapat jatah satu kali jadwal kampanye tertutup dari KPU Jateng. Kampanye terbuka akan digelar di Kedua 19 Mei mendatang. Itu tak masalah, karena Pak Bibit sudah sering berkunjung ke Klaten,” tegas Darmadi yang juga Ketua Tim Sukses BISSA Klaten.
Sementara itu, di tempat terpisah Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. H. Tafsir, M. Ag, mengatakan dalam pemilihan gubernur, warga Muhammadiyah tetap harus menjalankan haknya sebagai warga negara untuk memilih pemimpinnya.
Tafsir menyangkal bila Muhammadiyah mendukung Bibit Waluyo karena dirinya meyakinkan bahwa Muhammadiyah akan memanggil ketiga calon gubernur pada dialog-dialog publik yang dilaksanakan Muhammadiyah, agar warga Muhammadiyah dapat mengenal visi-misi masing-masing calon dan menilainya.
Terkait dengan Bibit Waluyo sebagai cagub pertama yang datang merapat ke Muhammadiyah, dosen IAIN Walisongo tersebut menyebutkan bahwa kebetulan saja Bibit Waluyo yang diundang dan bisa datang ke dialog publik Muhammadiyah.
Ketika ditanya mengenai instruksi PWM Jawa Tengah terhadap warganya untuk memilih salah satu calon dalam Pilgub nanti, Tafsir menyatakan bahwa warga Muhammadiyah bukanlah tipe warga yang taklit dengan keputusan dan tetap membebaskan warga Muhammadiyah untuk memilih. Ketepatan instruksi hanya 70 persen yang akan menepati.
“Muhammadiyah tentunya hanya akan menetapkan kriteria pemimpin saja dan tetap membebaskan warganya untuk memilih, tetapi saat ini belum menetapkan kriteria apa-apa, hanya tetap berpandangan seperti kepemimpinan Rasul,” tandas Tafsir.
Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Drs. H. Rosihan, SH, M. Ag, menambahkan kepemimpinan adalah lembaga pengganti kenabian, karena memimpin itu mensejahterakan masyarakat, membangun masyarakat menuju kebaikan. (Fakhrudin/suaramerdeka.com)