Teras Singosari: Green Muktamar Muhammadiyah Ke-48
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah yang direncanakan pada tahun 2020. Panitia Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta memutuskan untuk memundurkan hingga 2022 hal ini dikarenakan adanya pandemi covid 19 yang tak kunjung usai. T api patut disyukuri dengan kemunduran muktamar ini karena panitia muktamar bisa memaksimalkan muktamar dengan berbagai konsep dan gebyar yang lebih bagus lagi.
Salah satu gagasan yang baru adalah tawaran green muktamar dimana dimuktamar muhammadiyah 48 untuk meminimalisir sampah yang ada ketika muktamar ini, dengan meminimalisir penggunaan plastik, pemanfaatn produk daur ulang dari umkm aisyiah contohnya adalah tas ataupun cinderamata muktamar. Walaupun demikian hal ini masih dalam tawaran belum sampai tahap kebijakan.
Yusuf Suyono selaku Wakil Ketua Pembina Majelis Pelayanan Sosial (MPS) dan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyampaikan harus ada maksimalisasi kesadaraan untuk peserta dan panitia muktmar untuk mendukung green muktamar.“Harus ada konstan remainder dengan berbagai bentuk dan berbagai lokasi muktamar spanduk dengan tema green muktamar“, tandasnya.
“Dunia akan melihat muktamar Muhammadiyah 48 ini sebagai citra islam. Muktamar ini harus dijadikan momentum untuk menjaga agama islam dimata dunia dengan cara sederhana yaitu dengan tidak membuat kotor lokasi muktamar.“ islam adalah ajaran yang indah yang membuat tidak indah adaah muslimnya, islam adalah agama yang santun yang membuat islam tidak santun adalah muslimnya, islam itu bersih yang membuat islam tidak bersih adalah muslimnya”, imbuh yusuf
Maka ini perlu disentuh panitia untuk disampaikan kepeserta dan penggembira muktamar muhammadiyah karena muktamar muhammadiyah 48 ini menjadi cerminan bahwa umat islam itu bisa menjaga kebersihan diacara yang mempunyai skala internasional dan dihadiri jutaan orang. Dengan akan dihadiri jutaan orang dalam kegiatan muktamar kali ini tuan rumah universitas muhammdiyah surakarta perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung gerakan ini,bukan hanya itu panitia dan relawan harus siap kerja keras untuk mengawal gerakan green muktamar ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah Koordinator Bidang Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Chusnul Hayati menyampaikan, Untuk bisa mensukseskan green muktamar perlu sinergi majelis, lembaga, ortom dan aum. Green muktamar harus dilakukan dari sekarang oleh majelis sampai aum dengan kampanye langsung maupun dimedia sosial.
“Harus ada pengawasan dari panitia dan relawan muktamar didalam kegiatan muktamar nanti, harus diawasi dan dijaga betul peserta muktamar untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Chusnul.
Chusnul juga menambahkan lingkungan muktamar muhammadiyah harus benar-benar terjaga dengan tidak merusak berbagai fasilitas salah satunya adalah taman yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Harapanya Gerakan Green Muktamar bukan hanya dilakukan ketika muktamar saja tapi bisa gerakan ini bisa dilakuka pasca muktamar oleh warga muhammadiyah.