UPT Ponpes Unimus Terima 107 Mahasantri Baru
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Direktur Pondok Pesantren Universitas Muhammadiyah Semarang (Dr. Siti Aminah, STP, M.Si) menerima secara resmi 107 mahasantri baru Tahun Akademik 2020/2021 yang biasa disebut dengan “Welcome Speech Penerimaan Mahasantri Baru”. 107 mahasantri tersebut terbagi menjadi 92 mahasantri Ponpes Putri KH. Sahlan Rosjidi dan 15 mahasantri Pondok Tahfidz Quran. Bertempat di Gedung Ponpes Putri KH. Sahlan Rosjidi yang dilaksanakan pada Senin malam, 21 September 2020 secara daring (online). Turut hadir dalam kegiatan tersebut para staf Ponpes dan mahasantri yang berada di Asrama serta pembicara dalam kajian perdana mahasantri baru Dr. Hj. Ida Zahara Adibah, M.SI (Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Semarang), Senin (21/9).
Berdasarkan himbauan dari Diktilitbang PP Muhammadiyah, ASLAMA PTMA (Asosiasi Pengelola Asrama Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia), dan MCCC (Muhammadiyah Command Covid Center) untuk kedatangan Mahasantri di Ponpes sementara ditunda terlebih dahulu guna memutus tali penularan COVID-19 sehingga seluruh kegiatan dilaksanakan secara daring. Bagi mahasantri yang sudah terlanjur datang ke Asrama tetap diterima dengan tidak melupakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, disediakan ruang untuk karantina dan dicukupkan kebutuhan sehari-harinya.
Direktur Ponpes menyampaikan dengan tinggal di Pondok dan adanya peraturan maka akan terpaksa mengikuti namun setelah diikuti akan merasa bisa sehingga akan merasa terbiasa dan menjadi budaya, dengan pembiasaan-pembiasaan tersebut maka nikmatilah agar mahasantri dapat melakukannya sendiri tanpa dipaksa. Disusul dengan pesan Direktur kondisi pandemi COVID-19 ini seluruh program Ponpes dilaksanakan secara daring, sehingga pantauan daily activity melalui musyrifah masing-masing dengan tujuan melatih mahasantri dalam komitmen, kejujuran, serta keyakinan karena musyrifah tidak pernah tahu apa yang dilaporkan mahasantri sesuai yang dilakukan di rumah atau tidak, namun itu semua tidak penting, karena yang terpenting adalah kejujuran dan ketaatan mahasantri dalam beribadah. “Sesuai visi dan misi Ponpes Putri KH. Sahlan Rosjidi agar mahasantri mampu mengembangkan diri dan menjadi kader pimpinan Islam di masa depan, kader bangsa, kader persyarikatan ini adalah salah satu cita-cita saya dengan mahasantri tinggal di Asrama ini kami bisa menggembleng seluruh mahasantri agar setelah keluar nanti dapat menjadi kader, dapat menjadi pemimpin di kelas, di kelompok, dan di berbagai organisasi”, tegas Direktur dalam sambutannya.
Rangkaian acara dilanjutkan perkenalan musyrif dan musyrifah, pemaparan kurikulum pembelajaran, sistem pembelajaran, tata aturan Ponpes serta syarat kelulusan mahasantri yang disampaikan oleh Kepala Asrama (Sri Sukasih, S.Ag). Kegiatan ditutup dengan kajian perdana oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Semarang yang sekaligus WR I Bidang Akademik UNDARIS (Dr. Hj. Ida Zahara Adibah, M.SI) dengan tema Al-Quran dan Sumber Ajaran Islam. (dfnr)