Cegah Stunting, 795 Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Kampanyekan Isi Piringku
PWMJATENG.COM, SOLO – Sekolah Sehat terbaik provinsi Jawa Tengah SD Muhammadiyah 1 Ketelan mengampanyekan slogan “Isi Piringku” pengganti slogan “4 Sehat 5 Sempurna” untuk mencegah stunting sejak dini.
Pembiasaan hidup sehat sangat penting, yang muaranya mendukung proses pembelajaran merdeka bagi para siswa.
Dengan indikator saat mereka terbebas dari tekanan guru, perundungan teman sendiri, belajar pada ruangan yang bersih, sehat, aman, nyaman dan hijau.
Buah dan sayur adalah asupan kaya nutrisi, dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan. Salah satu unsur penting yang terdapat dalam buah dan sayur ialah kandungan serat.
Jika seorang anak memiliki fisik yang sehat, maka perkembangan otaknya maksimal optimal dan akan menjadi generasi emas penerus bangsa.
Mendidik anak kekinian untuk suka sayur dan buah apabila mantap bergotong-royong bekerja sama dimulai dengan melibatkan peran serta orang tua dan anak-anak untuk memilih sendiri buah dan sayur yang mereka senangi.
“Isi Piringku adalah pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna, kami juga mengajak warga sekolah sebanyak 795 siswa dan masyarakat umumnya untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak,” ujar Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Senin (16/12/2019).
Stunting ialah masalah kurang gizi kronis, ditandai tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya dan keterlambatan fungsi otak.
Tak hanya menerapkan Isi Piringku, diharapkan para warga sekolah juga menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk kehidupan yang lebih baik.
Di antaranya seperti menggunakan jamban yang bersih dan sehat, memelihara rambut agar bersih dan rapi, memakai pakaian bersih, memelihara kuku, sepatu, berolahraga teratur dan terukur.
Tidak merokok di sekolah, tidak menggunakan Napza, memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan denagn air mengalir dan memakai sabun, membuang sampah terpilah, konsumsi jajanan kantin sehat, serta menimbang berat badan, juga mengukur tinggi badan setiap bulan.
“Dahulukan makan buah sebelum makan nasi, kebanyakan anak tidak menyukai makan sayur-sayuran, tetapi tidak berlaku di sekolah kami, faktor kesehatan dan ekonomis jadi faktor terpenting,”Ujar Shaheen kelas 3B putri dari dr. Nurachmat Mulianto, SpKK. (Humas, Jatmiko)