Ketauladanan Nabi Muhammad Relevan Sepanjang Zaman
PWMJATENG.COM, MUNGKID – Nabi Muhammad banyak sekali mengalami cobaan dan tantangan dalam menjalani hidupnya. Walaupun banyak cobaan dan tantangan, Muhammad tetap ikhlas dan konsisten dalam menjalankan aktifitas dakwahnya.
Kelompok masyarakat yang dari awal sudah membenci, setelah mengenal lebih dekat berbalik mengagumi dan mencintai, yang semula memusuhi berbalik menjadi pembela yang militan. Hal tersebut disebabkan karena pada pribadi Muhammad terdapat adanya keikhlasan dan konsistensi yakni kesatuan antara kata dengan perbuatan.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang Drs. H. Jumari terkait makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabi’ul Awal 1438 H / 12 Desember 2016.
Jumari memberikan contoh bahwa ketika renovasi ka’bah hampir selesai, terjadi perdebatan terkait siapa yang berhak memasang kembakli hajar aswad, karena semua merasa paling berhak.
Kesepakatan waktu itu adalah siapa yang paling awal datang ke ka’bah keesokan harinya yang berhak memasang hajar aswad. Menurut kesepakatan itu, Muhammad yang berhak memasang hajar aswad. Muhammad tidak egois, dengan arif dan bijaksana Muhammad menggelar sorbannya, hajar aswad diletakkan di atas sorban, kemudian secara bersama-sama mengangkat sorban tersebut.
Perdebatan kemudian berakhir dan semua merasa mendapatkan keadilan. Pelajaran yang bisa diambil adalah memimpin dengan ketauladanan dan ketika orang memiliki kewenangan jangan sampai bertindak sewenang-wenang.
Keberhasilan dakwah Muhammad banyak ditentukan oleh karakter, prilaku dan sifatnya yang justru menjadi efektif dalam mengajak dan mempengaruhi orang untuk memeluk Islam dan mengamalkan nilai-nilai yang ada didalamnya.
Peringatan Maulid Nabi yang diperingati setiap tahunnya perlu digunakan untuk melakukan refleksi dan aktualisasi terkait pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam mengimplementasikan karakter, prilaku dan sifat Muhammad dalam kehidupan saat ini baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat serta bernegara.
“Bentuk ketauladanan dari Muhammad akan terus relevan sepanjang zaman” katanya. (MPI PDM Kabupaten Magelang)