Pemuda Muhammadiyah Boyolali Gelar Kajian Kader Memperingati Sumpah Pemuda
PWMJATENG.COM, BOYOLALI -Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Kota Boyolali menggelar kegiatan Rutin Kajian Kader : Penyampaian Visi masa depan Muhammadiyah. Kajian Bulan ini khusus dalam rangka memperingati sumpah Pemuda dengan sub tema “Refleksi Sumpah Pemuda : Makna, karakter dan peran pemuda versi AL Qur’an”. (28/10) di Aula PCM Boyolali. Acara diikuti oleh perwakilan PCPM Boyolali , PR PM, IMM, IPM , HW dan tamu undangan .
Pembicara pertama, Joko Triyanto,S.Kom.,M. Pd.I, selaku Ketua umum PC PM Boyolali mengatakan bahwa kajian rutin ini akan diselenggarakan dengan harapan tercipta kader masa depan.
“kegiatan kajian Kader dengan tema utama Penyampaian Visi masa depan Muhammadiyah ini bertujuan menyiapkan kader Muhammadiyah masa depan. Muhammadiyah didirikan oleh generasi Muda dan saat ini menjadi gerakan islam berkemajuan. Maka regenerasi Dan kaderisasi harus tetep berjalan, tidak boleh mandek, karna mandeknya pemuda Muhammadiyah bisa menjadi musibah di masa yang akan datang. Maka kita perlu menyiapkan kader sejak sekarang”.papar Joko
Pembicara kedua di isi oleh ustadz Syahrur Risqi Hidayatullah dari Ilmu Al Qur’an dan Tafsir UMS. syahrul mengatakan bahwa Masa muda menjadi dasar kepribadian dan kesuksesan masa depan
“Islam memandang masa muda sebagai masa yang menjadi dasar bagi pembentukan kepribadian dan kesuksesan pemuda di masa depan. Oleh karena itu, islam mengajarkan dalam masa ini pensi-potensi fisik, intelektual dan mental pemuda ditumbuh kembangkan dengan baik, sehingga kelak ia dapat menimba ilmu pengetahuan , memiliki moral dan ketrampilan dengan sempurna.”
Selanjutnya Syahrur menambahkan kisah keberanian nabi ibrahim saat muda
“keberanian seorang pemuda dalam menentang kezaliman raja yang kejam agar tidak sombong dan menyembah Allah SWT ini dapat kita lihat dalam kisah Nabi Ibrahim As. Ayat tersebut berbunyi :
قَالُوا۟ سَمِعْنَا فَتًۭى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُۥٓ إِبْرَٰهِيمُ [٢١:٦٠
Artinya : mereka berkata: “kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim” (QS. Al Anbiya:60 )
Sejak muda Ibrahim sudah menjadi orang pemberani yang tidak takut siapapun selain tuhannya. Menurut Prof. Hamka dalam tafsirnya Al Azhar, ketika itu nabi Ibrahim menyebut-nyebut berhala, mencela-cela orang-orang yang memujanya. Dikatakannya bahwa menyembah berhala adalah suatu perbuatan yang bodoh. kemudian nabi Ibrahim yang digambarkan dalam ayat di atas adalah seorang pemuda, beliau membuat siasat atau tipu daya tentang berhala-berhala ini. (Reporter Lusi diana/ Jurnalismu Boyolali)