Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang: Budayakan Selektif Terhadap Informasi
PWMJATENG.COM, MAGELANG – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin banyaknya pilihan dan alternatif bagi masyarakat dalam memperoleh informasi dari sumber yang beragam. Konsekuensi dari banyaknya informasi yang diterima tersebut salah satunya adalah ketika masyarakat tidak selektif dan kehilangan daya kritisnya maka dapat menjadi ancaman bagi proses pembangunan karakter dan peradaban umat dan bangsa. Ancaman tersebut perlu diantisipasi dengan senantiasa menumbuhkan sikap selektif dan kritis terhadap setiap informasi yang diterima. Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari saat menjadi khotib Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah di Lapangan Pemda, Jalan Kartini Muntilan pada Rabu 05/06/2019.
“Islam juga memerintahkan kepada setiap umatnya untuk senantiasa teliti terhadap setiap informasi (berita) yang diterima sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al- Hujurat Ayat 6 yang artinya Wahai orang – orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobahan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu” katanya.
Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah itu menekankan bahwa masyarakat jangan mudah percaya dan tergesa-gesa menyebarkan setiap informasi yang diterima khususnya melalui media sosial, masyarakat harus membiasakan diri untuk selektif dan kritis, carilah kebenaran bukan pembenaran. Menyebarkan berita dan informasi yang bohong dan tidak benar itu membahayakan lebih – lebih kalau yang melakukannya para pemimpin dan penguasa. Pemimpin dan penguasa adalah figur yang akan menentukan perjalanan kehidupan umat dan masyarakat yang dipimpinnya serta menjadi panutan, oleh karenanya diperlukan sikap hati – hati.
Sikap kritis dan selektif terhadap perkembangan informasi tersebut menjadi syarat bagi terbentuknya masyarakat yang harmonis dan berkemajuan. Syarat – syarat lainnya adalah setiap manusia selalu senantiasa berusaha menjadi juru damai bagi pihak yang bertikai secara adil, jujur dan obyektif. Kemudian sering melakukan instropeksi diri dan hindari kebiasaan mengolok – olok atau mengejek pihak lainnya serta jangan berburuk sangka. Setiap hadirnya Idul fitri diharapkan mampu dijadikan momentum untuk introspeksi dan memperbaiki diri dalam segala bidang kehidupan. (MPI PDM Kabupaten Magelang)