Temu Kader Muhammadiyah Karanganyar Dorong Kerja di Bidang Politik
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Mengutip kata-kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng beberapa waktu yang lalu terkait dakwah yang tidak bisa dipisahkan dengan politik (kekuasaan, red.) menjadikan energy tersendiri bagi warga Muhammadiyah untuk lebih mengerti dan beperan aktif dalam politik. Bertempat di Aula Lt. 1 Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar, Jum’at (15/02) diselenggarakan kegiatan Temu Kader Muhammadiyah Pejuang Kebangsaan dengan tema “Peran Warga Muhammdiyah dalam Menyukseskan Pemilu 2019”.
Temu kader Muhammadiyah yang diikuti sekitar 250 orang yang terdiri dari pimpinan, majelis/lembaga, ortom, AUM dan kader Muhammadiyah yang aktif dan akan aktif berkontribusi melalui jalur politik. Menurut ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar Muh. Samsuri pihaknya mendorong bagi warga Muhammadiyah untuk dan harus aktif mengambil bagian dalam proses-proses politik. “Kita dorong kader kader potensial dan yang muda-muda untuk ambil bagian dalam kerja-kerja politik, baik di legislatif maupun eksekutif. Karena selain sebagi kader persyarikatan sejatinya mereka adalah kader bangsa dan kader umat.” Kata Muh. Samsuri pada pidato pembukaan yang juga dihadiri oleh kader-kader Muhammadiyah yang saat ini sedang mengabdikan diri sebagai komisioner KPU, PANWASLU, PPK, PPS dan juga caleg dibeberapa partai politik.
“Muhammadiyah Karanganyar ini mempunyai banyak kader yang tersebar dibeberapa partai politk baik Golkar, PDIP, PAN, PPP, Bulan Bintang, PKS dan juga partai-partai lain yang saya tidak hafal personnya satu-persatu” tambah Ketua PDM dua periode ini.
Dalam acara Temu Kader Muhammadiyah Pejuang Kebangsaan yang diselenggarakan selama setengah hari ini menghadirkan pembicara kader Muhammadiyah Ketua LHKP PWM Jawa Tengah Khafid Sirotuddin yang mantan legislator DPRD Provinsi Jawa Tengah serta pembicara dari penyelenggara pemilu Ketua KPUD Kabupaten Karanganyar Devid Wahyuningtyas, SP.
Ketua KPUD Karanganyar dalam sesi materi selain mensosialisasikan tahapan dan proses pemilu tahun 2019 juga mendorong kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk mensukseskan pemilu 17 April 2019. Devid Wahyuningtyas dengan membawa specimen alat peraga pemilu menjelaskan kepada seluruh hadirin. Menurut Devid pemilu ini adalah hal yang penting dalam proses pemerintahan, “ pemilu sebagai proses prubahan pemerintahan setiap 5 tahun sekali harus kita sukseskan bersama untuk keberlangsungan pemerintahan berikutnya.
“Saya medorong kader Muhammadiyah untuk menjadi pelaku politik yang memang membutuhkan “Kendel” (keberanian) dan “Kandel” (modal) sebagaiamana dikatakan ketua PDM tadi” pungkas Devid.
Sementara itu Ketua LHKP PWM Jawa Tengah Khafid Siratuddin dalam materinya lebih menekankan pada “ngaji bersama” sebuah pembekalan politik dari sisi dakwah dan agama, dengan harapan para kader Muhammadiyah menjadikan kerja politik sebagai ibadah dan dakwah. “Dakwah ditempat kebangsaan (politik) merupakan hal yang luar biasa ketika itu menjadi tempat beribadah dan berdakwah sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk menghantarkan warganya kedepan pintu gerbang surge.” Tegas aktivis kepemudaan dijamannya ini.
Dengan gaya bicara “Panturaan” kader oplosan dari orang tua NU dan Muhammadiyah ini sering menyapaikan joke-joke politik kepada peserta yang harus membuat peserta ger-geran. “Ketika sudah menjadi anggota dewan jangan hanya ploga-plongo makanya untuk menjadi pemimpin itu harus dipersiapkan dan dibekali. Ada lho ketika saya dahulu menjadi anggota legislatif di DPRD Provinsi Jawa Tengah teman saya satu periode itu hanya “diam” saja, tanya saja tidak apalagi usul memberikan ide dalam rapat. Ini kan parah kalau seperti ini.” Kata Khafid . (MPI PDM Kra-JOe).