Berita

Ustadz Zabidi ; Keresahan Pemuda Bernama Muhammad Karena Masyarakatnya Molimo

PWMJATENG.COM- KENDAL. Sebagaimana dalam sejarah Islam disebutkan, bahwa ayat Al qur’an yang pertama kali diturunkan oleh malaikat Jibril kepada seorang pemuda yang bernama Muhammad adalah Surat Al Alaq. Dia, Muhammad sering menyendiri karena masyarakatnya waktu itu amburadul. Keyakinannya sirik, melakukan aktivitas dalam istilah Jawa disebut molimo, mabok, main, madon, madat, dan maling. Lima konsep kehidupan yang menawarkan kelezatan dan kesenangan dunia, tetapi tidak akan memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Bahkan hanya akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri. Itulah yang memang ada dan akan selalu kita perangi keberadaannya.

Hal itu dikatakan wakil ketua PDM Kendal, Ustadz H. Moh. Zabidi pada pengajian Fastabiqulkhairat PCM Ringinarum, Kendal pada Ahad (3/2) di aula balai desa Caruban, Ringinarum.

Dihadapan jamaah pengajian beliau menerapkan konsep molimo di era milinea yang diplesetkan dengan istilah Jawa dalam kehidupan keluarga, antara menantu dan mertua. “Molimo di sini, madep, mantep, mangan, melu morotuo. Dengan istilah lain, morotuo mati melu – melu marisi, morotuo muring – muring mantu minggat “ ujar Zabidi disambut gerr jamaah.

Dijelaskan olehnya, turunnya ayat Al Alaq kepada Muhammad yang statusnya belum menjabat sebagai nabi. Muhammad tidak suka dengan kehidupan masyarakatnya yang penuh maksiat. “Muhammad suka menyendiri di salah satu tempat, gua Hira’, Jabal Nur. Muhammad bertahanus dalam beberapa hari, dan datanglah Jibril, malaikat mengajarkan membaca yang terangkum dalam Al qur’an surat Al Alaq, lima ayat.“ terangnya.

Tentang diterima wahyu Allah pertama dari malaikat Jibril kepada Muhammad, Mohammad Zabidi melanjutkan kisahnya bahwa Muhammad kelak menjadi Nabi.“ Sebelum Muhammad diangkat sebagai Nabi oleh Allah, beliau memiliki karakter Al Amin, dapat dipercaya, jujur. Apa yang dikatakan dan dikerjakan oleh Muhammad orang Arab pasti percaya, karena jujur.

Itulahpemuda Muhammad. Tetapi ketika yang disampaikan tentang keimanan, mulailah Muhammad dapat tantangan dari komunitas Quraisy, termasuk saudaranya sendiri, paman Muhammad, Abu Lahab. Sampai terjadi putus persaudaraan, karena berkeyakinan beda. Di Ka’bah berjajar berhala – berhala dengan jumlah 360 yang mengitari Ka’bah Baitullah, dan dinilai oleh Muhammad sebagai syirik.“ ungkapnya.
Di bagian lain Zabidi menyampaikan tentang pentingnya hidup berkualitas disaat usia yang terbatas.

“Usia manusia sangat terbatas. Kekayaan, pangkat dan kehidupan dunia sangat terbatas, yang abadi kehidupan di akhirat. Maka untuk menuju ke sana kita perlu amal – amal yang cerdas. “ ujar Zabidi.

Mohammad Zabidi menjelaskan amal yang cerdas diantaranya adalah menjauhi syirik. “ Karena syirik menghapus amal kebaikan di akhirat. Jauhi amalan yang bernilai bid’ah, amalan – amalan yang tidak ada contoh dari Nabi Muhammad ditolak. “ katanya.

Menurut beliau, amal yang akan dihisab, dihitung di akhirat yang pertama adalah sholat. “ Amalan cerdas sholat, artinya dilakukan tepat waktu, awal waktu sholat di masjid. Dilaksanakan dengan berjamaah. “ tegas Zabidi.

Mohammad Zabidi menilai, masjid ternyata sebagai tempat perjalanan yang terjauh dan berat. “ Sholat wajibnya di masjid, dan rawatibnya. Apalagi waktu sholat subuh, jika dikerjakan akan mendapat limpahan dunia seisinya, tetapi sungguh berat, dan jauh “

Di bagian akhir, Zabidi melengkapi amalan yang cerdas, pentingnya zakat, infaq dan shadaqah. “ Amal jariyah akan senantiasa mengalir disaat kita meninggal di alam kubur “ pungkasnya. ( A. Ghofur/MPI Kendal)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE