Fida ‘Afif ; Tugas Mubaligh Muhammadiyah Itu Menggiring Ummat Minadhulumati ilannuuri
PWMJATENG.COM – BATANG. Mubaligh Muhammadiyah memiliki tugas yang sangat mulia sebagai penyeru amar makruf nahi mungkar di tengah – tengah ummat, memiliki kecerdasan, kepekaan dan kemauan kuat yang dilandasi kesabaran sebagai upaya untuk mengajak, membimbing dan menggiring ummat minadhulumati ilanuuri, dari suasana kegelapan menuju terang benderang.
Demikian kata Wakil Sekretaris Majelis PP Muhammadiyah, Fida ‘Afif dihadapan sekitar 110 mubaligh Muhammadiyah Kendal dalam sesi orientasi acara pemantapan mubaligh Muhammadiyah pada Sabtu petang (26/1) di Agrowisata Pagilaran, Blado, Batang.
Beliau mengatakan, Mubaligh Muhammadiyah harus memiliki slogan sebagai ungkapan mendidik dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan tindakan yang mampu merubah lebih baik. “Mubaligh Muhammadiyah memiliki semboyan yang harus bisa mencerahkan, menggerakkan, dan juga bisa mengembirakan ummat.Hal itu dilakukan agar ummat senantiasa berada dalam kebenaran. “ katanya.
Ketua Umum PP IPM 2016 – 2018 itu menjelaskan, perjalanan Majelis Tabligh termasuk salah satu majelis yang awal didirikan oleh Muhammadiyah. “Yang awal didirikan oleh Muhammadiyah adalah Majelis Tabligh dan PKO sebelum mendirikan majelis – majelis yang lain, seperti pendidikan, dan diikuti oleh berdirinya majelis yang lain, maka Majelis Tabligh sebagai ujung tombak persyarikatan Muhammadiyah “ ungkap Fida.
Fida ‘Afif juga menjelaskan tentang perkembangan terbaru Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. “Majelis Tabligh PP Muhammadiyah berdasarkan keputusan Rakornas Mubaligh Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2018 telah memutuskan dan menerbitkan buku pedoman dan panduan Majelis Tabligh yang disusun oleh PP Muhammadiyah di dalamnya tercantum agar jenjang kepemimpinan Muhammadiyah di ranting dan cabang harus ada Majelis Tabligh dengan programnya yaitu pengajian rutin.“terangnya.
Masih terkait dengan Majelis Tabligh, Fida ‘Afif mempertanyakan keberadaan Majelis tersebut di Pimpinan Ranting dan Cabang. “ Apabila Majelis Tabligh belum ada di tingkat ranting dan cabang maka harus segera diadakan, dan jika sudah berdiri, bagaimana keberadaannya, apakah masih eksis, berjalan dengan baik atau sebaliknya dalam kondisi la yamuutu wa la yahya, tidak hdup dan tidak mati“.
Beliau juga memahami bahwa tantangan Majelis Tabligh dewasa ini sangat berat dan harus berhadapan dengan generasi milenia yang berhadapan langsung dengan dunia internet. “Mereka memahami dakwah yang disampaikan oleh mubaligh tidak berhadapan dan melihat langsung sang da’i, tetapi melalui youtube, maka kita sebut da’i youtube. Ini tantangan mubaligh Muhammadiyah“ tegas Fida.
Dibagian lain Fida ‘Afif meminta di setiap PRM dan PCM terdapat korp mubaligh Muhammadiyah. Hal tersebut dimaksudkan agar warga Muhammadiyah tidak mengalami kesulitan untuk menghadirkan mubaligh Muhammadiyah ( Ghofur/MPI Kendal)